TARAKAN, beritakaltim.co- Warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara dikejutkan dengan penemuan mortir aktif seberat 75 kilogram. Diduga mortir yang ditemukan oleh pekerja galian Embung Rawasari bernama Bakri Akbar, di Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan pada hari Minggu (23/4/2017), merupakan mortir peninggalan Perang Dunia II.
Kepala Detasemen C Pelpor Satbrimob Polda Kaltim Tarakan, AKBP Henzly Moningkey melalui Kanit I Subden IV Gegana Iptu Moh Nur Sugiharto mengungkapkan, mortir yang ditemukan itu langsung dievakuasi Unit Gegana Detasemen C, Satbrimob Polda Kaltim Tarakan.
“Mortir aktif itu nyaris saja terkena alat berat excavator yang sedang menggali di lokasi kejadian. Saat diketahui benda keras itu menyerupai bom, Bakri langsung melaporkan penemuan itu ke Mapolres Tarakan. Setelah diperiksa oleh unit Gegana ternyata benda tersebut mortir jenis yang biasa dipasang pada pesawat pengebom,” ungkapnya.
Dijelaskannya, Mortir aktif tersebut memiliki daya ledak mencapai radius 1 Kilometer dengan kerusakaan akibat ledakan bisa memcapai 200 meter.
“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika ada menemukan benda mencurigakan menyerupai bom atau mortir, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Ia menegaskan, sebagai daerah yang pernah menjadi lokasi Perang Dunia II, dipastikan peninggalan perang berupa bom aktif masih banyak. Berdasarkan data sejak 2010 hingga kini, Satuan Brimob Datasemen C Polda Kaltim telah mengamankan 3.987 bahan peledak. Bahan-bahan peledak itu adalah mortir kecil dan sedang, ranjau darat sedang, granat nanas, granat manggis, terpedo besar dan sedang serta amunisi campuran sebanyak 3.801 butir. Dari seluruh bom yang ditemukan, diyakini masih aktif hingga saat ini.
“Untuk bom terbesar yang pernah kami temukan adalah jenis rudal dengan panjang 80 sentimeter, sekarang ini dan sudah dievakuasi di Markas Komando (Mako) Satuan Brimob Datasemen C Polda Kaltim dan disimpan di dalam bunker penyimpanan,” pungkasnya. #vir
Comments are closed.