NUNUKAN, BERITAKALTARA.COM- Danrem 091/ASN Kolonel Inf. Irham Waroihan berbuka puasa bersama dengan warga di rumah tokoh masyarakat Sebatik H Ali Karim di Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan.
Di tengah ratusan warga, Danrem meminta warga waspada terhadap orang yang terindikasi kelompok terorisme, radikalisme, ISIS yang berasal dari Filipina yang melarikan diri pasca konflik di Marawi melalui wilayah perbatasan.
Keterbatasan TNI dan Polri di wilayah perbatasan, menurut Danrem yang baru 10 hari dilantik tersebut, membuat masyarakat harus ikut berperan menangkal masuknya pengaruh ISIS melalui wilayah perbatasan.
”Kita mohon bantuan dari seluruh masyarakat, apabila melihat hal di luar kepatutan mohon disampaikan kepada Kapolsek, Danramil atau pos perbatasan,” ujarnya, Sabtu (06/06/2017).
Irham Waroihan menambahkan, kedekatan wilayah Sebatik dengan Negara Filipina dan Malaysia sangat potensial dimanfaatlan oleh orang yang terindikasi kelompok terorisme, radikalisme, ISIS dari Filipina untuk melarikan diri pasca konflik. Warga perbatasan diminta proteksi diri terkait penyebaran faham ISIS pasca peristiwa Marawi. Masuknya ISIS ke Indonesia sangat berbahaya bagi sel sel telur yang ada di Indonesia.
“ISIS di Filipina tidak banyak, hanya 500. Yang kita takutkan masuknya ISIS, ternyata sel telurnya diantara kita. Kita minta segenap masyarakat ikut memprotek Sebatik,” imbuhnya.
Pasca konflik di Marawi Filipina, TNI memperketat pengawasan terhadap lalulintas keluar masuk orang dari dan ke Malaysia di wilayah perbatasan Kalimantan Utara. TNI membuka posko pengawasan di Kota Tarakan untuk mengantisipasi orang yang terindikasi kelompok terorisme, radikalisme, ISIS yang berasal dari Filipina untuk melarikan diri melalui wilayah perbatasan.
“Saya dapat perintah langsung dari bapak Pangdam untuk mendirikan posko di Tarakan. Kita perketat khususnya perbatasan utara,” ujarnya. #dhi
Comments are closed.