NUNUKAN, beritakaltim.co- Pasca konflik di Marawi Filipina, TNI memperketat pengawasan terhadap lalulintas keluar masuk orang dari dan ke Malaysia di wIlayah perbatasan Kalimantan Utara.
Danrem 091/ASN Kolonel Inf. Irham Waroihan mengatakan, TNI membuka posko pengawasan di Kota Tarakan untuk mengantisipasi orang yang terindikasi kelompok terorisme, radikalisme, ISIS yang berasal dari Filipina untuk melarikan diri melalui wilayah perbatasan.
“Saya dapat perintah langsung dari bapak Pangkoop dalam hal ini Pangdam untuk mendirikan posko di Tarakan. Kita perketat khususnya perbatasan utara,” ujar Danrem, Sabtu (03/06/2017).
Irham Waroihan menambahkan, selain pengawasan sepanjang wilayah pantai di Sebatik, TNI juga memperketat pemeriksaan terhadap pengguna pelabuhan. TNI juga akan bekerja sama dengan pihak imigrasi dalam pemeriksaan terhadap penumpang baik yang akan ke luar negeri maupun yang masuk dari Negara Malaysia melalui Pelabuhan Sebatik.
“Akan diperketat pengawasan terutama di pelabuhan, mungkin dengan sweeping atau berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan syahbandar,” imbuhnya.
Selain memperkuat peran Kodim, Koramil, Babinisa, Intel, Kepolisian, dan TNI AL, Irham Waroihan juga meminta masyarakat di Sebatik untuk turut serta dalam deteksi dini terhadap keberadaan ISIS di wilayah perbatasan.
Menurutnya masyarakat di wilayah perbatasan sangat berperan untuk mengantisipasi adanya orang yang terindikasi kelompok terorisme, radikalisme, ISIS yang berasal dari Filipina untuk melarikan diri pasca konflik di Marawi.
“Masyarakat juga berperan, nggak bisa kalau kita sendiri. Mungkin kurang personil. Kita juga punya rekan kepolisian dan angkatan laut, semua kita aktifkan untu early warning system,” ucap Irham Waroihan. #dhi
Comments are closed.