BeritaKaltim.Co

Akses Jalan Terputus, Warga Apau Kayan di Perbatasan Membeli BBM di Malaysia

TANJUNG SELOR, beritakaltim.co- Jalan poros perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Apau Kayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, rusak parah. Hujan yang sering terjadi sejak tiga bulan lalu, membuat tanah longsor dan jembatan ambruk sehingga ruas jalan yang menghubungkan 4 kecamatan di Apau Kayan yakni Kecamatan Sungai Boh, Kayan Selatan, Kayan Hulu dan Kayan Hilir, terputus.

Kepala Adat Besar Apau Kayan, Ibau Ala mengungkapkan, terputusnya jalan yang menghubungkan wilayah Apau Kayan dengan Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kaltim, membuat warga Apau Kayan kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok dan BBM. Ironisnya jalan rusak itu belum diperbaiki oleh pemerintah setempat.

“Jalan yang putus ada 8 titik diantaranya 3 titik di ruas jalan dari Long Bagun ke Mahak Baru, Kecamatan Sungai Boh dan 5 titik di sepanjang ruas jalan dari Mahak Baru menuju Long Nawang Kecamatan Kayan Hulu,” ungkap Ibau Ala.

Dijelaskannya, jalan sepanjang 360 kilometer itu merupakan satu-satunya akses jalan Nasional yang digunakan warga perbatasan berbelanja kebutuhan pokok dan BBM di Long Bagun, Mahulu, Kaltim. Akibat jalan rusak dan terputus, warga terpaksa urunan untuk menyewa alat berat, mereka menempuh waktu perjalanan selama 7 hari.

“Banyak warga dari Kecamatan Kayan Selatan dan Kayan Hulu yang berbelanja, terjebak selama berhari-hari di ruas jalan Long Bagun dan Mahak. Sekarang warga lebih memilih untuk membeli kebutuhan pokok dan BBM di Camp Tapak Mega, Malaysia. Dulu, jalan menuju Tapak Mega ini sudah diputus oleh warga Malaysia, saat ini kami terpaksa gunakan produk Malaysia. Harga BBM dari Malaysia untuk premium Rp25 ribu perliter,” jelasnya.

Ia menegaskan, minimnya perhatian pemerintah untuk melakukan perawatan dan meningkatkan kualitas jalan secara berkala membuat jalan yang menjadi akses penting perekonomian masyarakat perbatasan ini rusak. Padahal pada anggaran 2016 lalu, pemerintah telah me-alokasi Rp73 Miliar diantaranya Rp35 Milliar untuk pembangunan jalan perbatasan Long Apung – Long Nawang – Data Dian – Long Pujungan – Malinau,Rp35 Miliar pembangunan jalan perbatasan Long Apung – Sungai Barang – Sungai Boh dan Rp 3 Miliar dari APBD Kaltara untuk jalan perbatasan Long Nawang – Batas Negara (Tapak Mega).

“Masyarakat Apau Kayan sebenarnya kecewa dengan pemerintah, sebab hasil pembangunan jalannya tidak sebanding dengan anggaran yang dikucurkan yang lebih mengherankan lagi ada beberapa kontraktor tidak memiliki alat untuk bekerja, kami berharap ini tidak terulang lagi,” tegasnya.

Ia menambahkan, warga perbatasan berharap pemerintah pusat bisa sesegera mungkin membangun jalan poros perbatasan yang layak untuk dilalui, apalagi kondisi jalan baru sebatas buka jalan. Saat ini belasan ribu warga Apau Kayan di perbatasan mengharapkan perhatian dan kepedulian pemerintah.

“Pemerintah pusat kita harapkan bisa segera membangun jalan poros pebatasan,” pungkasnya. #VR

Comments are closed.