TARAKAN, beritakaltim.co-Puncak arus balik warga Kaltara melalui Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, diperkirakan terjadi di Bandara Juwata. Pada H+3 Idul Fitri kemarin, belum terjadi lonjakan penumpang yang menggunakan transportasi udara. Meski begitu, sudah tersedia 3.608 seat untuk semua rute penumpang yang akan kembali ke tanah rantau.
Kepala Bandar Udara Juwata Tarakan, Hemi Pamuraharjo mengungkapkan, mengantisipasi kepadatan penumpang, pihaknya akan menambah aparat dari TNI AD sebanyak 10 personel untuk mengamankan terminal.
“Puncak arus balik di Bandara Juwata Tarakan akan terjadi selama 3 hari. Jumlah arus balik di prediksi akan dipadati oleh penumpang yang mudik dari bandara Juwata Tarakan. Kemungkinan jumlahnya akan sama ketika berangkat. Untuk pengamanan selain dari Kepolisian, TNI AU, ada lagi tambahan pengamanan dari TNI AD,” ungkapnya.
Dijelaskannya, fasilitas yang dikerahkan oleh Bandara Juwata Tarakan saat arus mudik dan arus balik akan sama, mulai dari pengoperasian pesawat, pengamanan bandara, angkutan udara, pertolongan kecelakaan penerbangan (PKP) dan Pemadaman Kebakaran (PK) dan juga security atau avsec.
Sementara itu PT Pelni Tarakan, telah mempersiapkan 3.326 seat untuk digunakan penumpang kembali ke Tarakan. Mengantisipasi arus balik, pihaknya mempersiapkan posko untuk menampung keluhan dan membuat penumpang merasa nyaman untuk berlayar. Posko pengaduan akan dibuka hingga H+15, untuk mengantisipasi arus balik.
“Arus balik diprediksi tujuh ribu orang akan menggunakan kapal Pelni baik itu KM. Lambelu maupun KM. Bukit Siguntang,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Komandan Patroli dan Humas KSOP Tarakan, Syaharuddin. Ia menegaskan, pihaknya telah mengantisipasi arus balik angkutan laut speedboat regular dengan menyiagakan kapal patroli yang beroperasi setiap hari. Menurutnya, arus balik antar daerah di Kaltara akan lebih besar dibandingkan arus mudik kemarin. Sayangnya pihaknya hanya memantau penumpang speed regular di bawah pengawasan KSOP.
“Speedboat Reguler saja yang dikategorikan terdaftar oleh KSOP, dan speed non regular itu bukan di bawah pengawasan kami. Untuk Speedboat regular tidak terlalu banyak yang akan ditambah, tetapi akan mempersiapkan jika nantinya arus balik meningkat di luar prediksi, dan jumlah keseluruhannya yakni 56 armada tetapi yang akan beroperasi hanya 53 atau 54 armada saja,” pungkasnya. #vir
Comments are closed.