BeritaKaltim.Co

DKP Kaltara Bagikan 50 GPS dan Fishfinder kepada Nelayan

Diyakini Bisa Tingkatkan Hasil Tangkap Hingga 200 Persen

TANJUNG SELOR, beritakaltim.co – Sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas nelayan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) membagikan alat pendeteksi ikan atau fishfinder serta Global Positioning System (GPS) kepada para nelayan di daerah ini.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, sebanyak 50 unit GPS dan fishfinder siap dibagikan kepada para nelayan di Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan dan sebagian Bulungan. Dengan alat modern ini, diyakini bisa meningkatkan hasil tangkapan nelayan hingga 200 persen. “Dengan alat ini, nelayan kan dapat mengetahui di mana daerah-daerah yang banyak ikannya. Sehingga kami yakin bisa meningkatkan hasil tangkap para nelayan,” kata Gubernur yang didampingi kepala DKP Kaltara H Amir Bakry.

Selain meningkatkan hasil tangkap, lanjutnya, melalui alat ini juga bisa menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM). “Nelayan tak perlu keliling-keliling mencari. Langsung ke lokasi yang terdeteksi banyak ikan,” jelas Gubernur.

Melengkapi, kepala DKP Kaltara H Amir Bakry menjelaskan, nelayan yang mendapatkan bantuan fishfinder dan GPS adalah nelayan yang menggunakan kapal 10 Gross Tonage (GT) ke atas. Karena digunakan untuk mencari di laut, bukan di sungai. “Yang nelayan 10 GT ke atas. Kebanyakan di Nunukan dan Tarakan. Ada beberapa nelayan dari Bulungan juga,” kata Amir. Dia menambakan, dalam program pemberian bantuan alat ini, pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Dijelaskan, pihaknya menjalin kerja sama dengan Lapan karena secara teknisnya, nanti alat pendeteksi tersebut bekerja dengan bantuan citra satelit. “Itu diturunkan dari citra satelit diolah menjadi informasi tentang penangkapan ikan. Sehingga alat yang dibantukan GPS dan fishfinder, satu paket,” ungkapnya.

Amir mengungkapkan, jika sebelumnya para nelayan menangkap ikan harus mengelilingi lautan sehingga membutuhkan BBM yang lebih banyak untuk menentukan lokasi atau zona tempat banyaknya ikan. Dengan ditentukannya zona tersebut, tentu saja bermanfaat untuk nelayan dalam mempercepat, menghemat bahan bakar, menghemat waktu dan ikan yang ditangkap juga akan lebih banyak. “Sementara BBM ini merupakan kebutuhan utama bagi nelayan. Kalau BBM irit, nelayan sangat diuntungkan,” kata Amir lagi.

Dikatakannya juga, alat tersebut mampu mendeteksi hingga radius jarak dari titik zona yang terdapat banyak ikan sekitar tiga kilometer dengan akurasi hingga 90 persen. “Untuk tahun ini kita berikan 50 unit dulu. Insya Allah tahun depan lagi, secara bertahap. Karena kita menginginkan ke depannya, para nelayan di Kaltara lebih modern, dan mampu bersaing dengan nelayan-nelayan lain dari luar,” imbuhnya.

 

PASANG RUNNING TEXT DI SEBATIK

Selain membantu nelayan dengan alat pendeteksi berupa GPS dan Fishfinder, Pemprov Kaltara melalui DKP juga akan memasang alat running text untuk mengetahui kondisi cuaca hingga zonasi keberadaan ikan di laut.

Alat tersebut, rencananya tahun ini akan dipasang di Pelabuhan Sentra Perikanan dan Keluatan Terpadu (SPKT) Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan. “Untuk sementara baru satu yang akan kita pasang di Sebatik. Fungsinya (running text), itu nanti untuk menjadi patokan bagi nelayan bisa mengetahui kondisi laut, mulai dari tinggi gelombang, kecepatan arus hingga pola migrasi ikan,” ujar Amir.

Dia mengatakan, alat tersebut berfungsi untuk membantu nelayan yang ada di Kaltara agar mengetahui pola migrasi ikan. Selain itu, alat bantu ini juga berguna untuk memberikan informasi mengetahui jenis ikan apa saja yang akan ditangkap. Sehingga para nelayan dapat menyesuaikan alat tangkap yang akan digunakan.

Pemasangan running text tersebut, lanjutnya, erat kaitannya dengan bantuan GPS dan fishfinder yang dibagikan kepada para nelayan. Sebelumnya, Pemprov juga telah mengirim 20 perwakilan nelayan dari Kaltara untuk mengikuti pelatihan penggunaan GPS dan fishfinder yang diberikan oleh Lapan.

Pelatihan tersebut, dimaksudkan agar para nelayan dapat menggunakan teknologi yang membantu mengetahui posisi saat di laut, menentukan rute perjalanan, serta menandai tempat-tempat penting, seperti tempat yang banyak ikan dan tempat air yang dangkal.(humas)

Comments are closed.