BeritaKaltim.Co

Begini Sulitnya Akses Jalan Siswa Dusun Buluperindu ke Sekolah

TANJUNG SELOR, beritakaltim.co- Anak-anak sekolah di Dusun Buluperindu, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, harus berjuang menyebrangi sungai untuk sampai di sekolah. Tidak jarang membuat anak-anak itu basah kuyup ketika menumpang perahu kecil.

Prihatin dengan situasi itu, ratusan warga setempat bergotong royong membangun jembatan yang menghubungkan Buluperindu dengan Kampung Arab, Tanjung Selor. Jembatan yang dibangun dengan swadaya ini merupakan wujud keprihatinan warga.

Ketua Rukun Tetangga (RT) Dusun Buluperindu, Muhammad Jais mengungkapkan, lambannya proyek jalan serta jembatan yang dijanjikan pemerintah daerah setempat akan selesai pada awal 2017 ini, membuat warga berinisiatif untuk membangun jembatan alternatif.
“Kami bisa memahami minimnya anggaran yang dimiliki pemkab Bulungan untuk membangun jembatan di Buluperindu, untuk itu warga berinisiatif membangun jembatan yang terbuat dari konstruksi kayu nibung sebagai tiang penyangga dan lantai papan, ungkap Muhammad Jais.
Hal senada diungkapkan inisiator sekaligus koordinator pembangunan jembatan, Abdurahman Salim. Dikatakannya, kegiatan ini selain bentuk protes dan keprihatinan warga juga wujud masih adanya gotong royong yang saat ini telah jarang terlihat.
Selama ini untuk menjangkau sekolah, anak-anak Buluperindu harus menyeberang Sungai Selor dengan mengggunakan sampan sederhana menuju kampung Arab. Selanjutnya menuju sekolah mereka masing- masing. Agar anak-anak bisa sekolah dengan nyaman, ditargetkan pembangunannya sudah selesai pekan depan sebelum anak-anak mulai masuk sekolah, jelasnya.
Sementara itu wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala menegaskan, di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkab Bulungan, pihaknya berjanji akan memberikan bantuan untuk pengamanan konstruksi jembatan tersebut.
Gak bisa dibohonginlah kita merasa malu karena tak mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kita memahami kondisi warga yang bermukim di Pulau Bulu Perindu, terutama anak-anak mereka yang bersekolah di Tanjung Selor yang merasa kesulitan lantaran belum ada akses jalan menuju jembatan Meranti yang sudah lama selesai pembangunannya. Kami berterima kasih atas upaya warga untuk bergotong royong membangun jembatan tersebut, nanti akan kita bantu anggaran untuk mengamankan konstruksinya. Dengan adanya pembangunan jembatan meranti dan jembatan gunung seriang yang rangka bajanya sudah selesai bisa dilanjutkan dengan pembangunan akses jalan yang menghubungkan kedua jembatan tersebut, ungkap Ingkong Ala.
Ditambahkannya, pihaknya akan sinergitas antara Pemprov Kaltara dan Pemkab Bulungan. Dan ada dukungan dari seluruh komponen pemangku kepentingan mendukung penuh rencana tersebut. Di mana panjang ruas jalan dimaksud lebih kurang dua kilometer. Pemerintah berharap nantinya ada dukungan dari masyarakat bila pembangunan jalan tersebut nantinya dilaksanakan.
“Daya tahan jembatan darurat yang dibangun oleh warga kampung Bulu Perindu, cukup kuat hingga 5 tahun mendatang, kalau untuk lalu lintas orang dan kendaraan bermotor roda dua tak masalah, hanya yang harus menjadi perhatian orangtua adalah keamanannya saat anak-anak melintas, pungkasnya. #vir

Comments are closed.