TANJUNG REDEB, beritakaltim.co- Lambaga Banua Bajau Dayak (Lambada) mengelar abbut bassar barrau yakni silaturahmi musyawarah pagelaran seni budaya.
Acara pembukaan Kemarin Sabtu (14/10) di hotel Derawan Indah ditandai dengan Musyawarah yang merupakan rangkaian dari Abbut Bassar Banua di buka Bupati Berau H.Muharam S Pd MM.
Ketua Majeliss tertinggi Lambada Drs H Makmur HAPK MM menyebutkan bahwa, Abbut Bassar merupakan momentum pelestarian adat budaya seni bahkan peninggalan sejarah dar suku asli Kabupaten Berau. “Yakni suku Banua, Bajau dan suku Dayak,” kata Makmur yang juga mantan Bupati Berau dua periode ini.
Acara di hadiri Sultan Muda Perkasa dari Sambaliung dan Adji Hadiningrat dan Adji Sumarly Saputera dari Kesultanan Gunung Tabur, Dandim 0902/TRD Roni Nuswantoro, tokoh banua, dayak dan bajau.
“Potensi budaya suku banua,bajau dan dayak dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi mengalami degradasi dan semakin tergerus oleh proses tranfer pengetahuan antar generasi yang tidak selalu berjalan baik. Modernitas dan globalisasi yang masuk ke ruang sosial budaya, menjadikan kita masyarakat asli Berau seperti kehilangan sebuah peradaban yang merupakan kerifan lokal,” papar Makmur putera asli Batu Batu Gunung Tabur.
Melalui Abbut Bassar ini, Makmur juga berpesan untuk terus membangkitkan semangat masyarakat asli Berau , mengembangkan seni dan peradaban seni dan budaya, serta melalui musyawarah merumuskan dan menyarankan kepada Pemkab Berau untuk pelestarian dan pengembangan kebudayaan asli Berau di Kabupaten Berau.
Dan kepada masyarakat Berau yang duduk di Pemerintahan Berau, tunjukkan potensi dan kemampuan, bersumber daya yang baik . “Jangan memalukan warga Berau,” tegas Makmur.MAR
Comments are closed.