BeritaKaltim.Co

Kaltim Perlu Kreatif Saat Keuangan Pemerintah Sulit

SAMARINDA, BERITAKALTIM.CO- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dituntut kreatif saat keuangan pemerintah sulit agar pembangunan tetap berjalan. Kreatifitas itu bisa diwujudkan dengan menggandeng pengusaha berinvestasi di Kaltim, tapi di dalamnya disisipkan juga kepentingan masyarakat.

“Itu bisa kita lakukan, bahkan sudah kita lakukan dengan bekerjasama dengan PT Gunung Bayan,” kata Gubernur Kalimantan Timur, H Awang Faroek Ishak saat berbicara usai melantik sejumlah pejabat baru di lingkungan Pemprov Kaltim di Lamin Etam, kemarin.

Menurut dia, dalam kerja sama dengan PT Gunung Bayan, Pemprov Kaltim memfasilitasi jalan bekas hak pengusahaan huta (HPH) di Kutai Barat dan Kutim boleh dimanfaatkan Gunung Bayan sekaligus untuk masyarakat. Jalan HPH yang masih berupa tanah tersebut nanti akan ditingkatkan kualitasnya sehingga bisa juga dilewati kendaraan umum. Jalan itu akan menghubungkan Kutai Barat dengan Kutai Timur.

“Panjang jalan yang akan ditingkatkan kualitas dan fungsinya itu lebih 200 kilometer. Tidak masalah kita fasilitasi, yang penting masyarakat juga belh lewat di jalan itu. Kita untung karena tak perlu lagi keluar uang dari APBD atau APBN, tapi kita dapat jalan,” ungkap Awang Faroek.

Kemudian pengusaha juga akan difasilitasi melebarkan usahanya di KEK Karingau dengan menyambungkan ke Buluminung (penajam Paser Utara). Kariangau sekarang sudah penuh, maka perlu tambahan kawasan baru. Tumbuhnya kawasan ekonomi baru akan menggerakkan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja baru. “Kawasan Kariangau tidak bisa lagi memenuhi permintaan pengusaha akan lahan usaha, maka perlu dikembangkan,” ucapnya.

Untuk KEK Maloy, kebutuhan mendasar sebagai kawasan ekonomi sudah dibantu Pemprov Kaltim, membebaskan lahan, membangun instalasi air bersih (SPA), dan sebagian jalan dalam KEK. Selanjutnya, pendanaan pelabuhan dari Kementerian Perhubungan dan jalan dari Kementerian PUPR. “Untuk tanki timbun CPO, sudah ada investor dari Jepang yang berminat berinvestasi,” kata Awang Faroek.

Menurut Awang Faroek, pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden Joko Widodo sangat membantu Kaltim menjadi daerah tujuan investasi, bahkan Perpres pun diubah Jokowi setelah mendengarkan masukan dirinya. “Dulu Kaltim hanya diizinkan untuk pembangunan kereta api khusus untuk barang, kini Perpres-nya sudah mencakup untuk angkutan orang,” papar gubernur.

Ia meminta stafnya untuk mencermati berbagai peraturan daerah yang menghambat masuknya investasi dan tumbuhnya ekonomi daerah. “Peraturan yang bikin kan kita. Artinya kita juga boleh merubahnya agar dunia usaha tumbuh,” kata Awang Faroek.#into

Versi cetak artikel ini terbit di SKH Kalpost, edisi 26 Oktober 2017

Comments are closed.