TANJUNG REDEB, beritakaltim.co- Tidak muluk – muluk keinginan Bupati Berau, H Muharram SPd sejak dilantik, salah satu targetnya adalah siswa SD yang lulus fasih baca Al Qur’an. Untuk merealisasikan target tersebut, Bupati Muharram segera buat surat edaran ke sekolah – sekolah, bagi siswa yang beragama Islam tidak boleh ikut Ujian Nasional (UN) jika tidak fasih baca kitab suci Al qur’an.
“ Ini sudah lama saya intruksikan, tapi ini belum keputusan Bupati. Karena nantinya saya akan bertanggung jawab atas amanah yang diberiikan allah SWT , di saat saya memimpin Kabupaten Berau banyak generasi penerus tidak bisa baca Alqur’an,“ ungkap Bupati Muharram usai melakukan peletakan batu pertama di TPA Miftakhul Jannah, Dusun Kadasa, Kampung Suaran, Kecamatan Sambaliung, Sabtu (4/11).
Acara yang dihadiri sejumlah pejabat Pemkab Berau, aparat kampung setempat dan tokoh masyarakat tersebut Bupati Muharram juga merasa bangga, belum surat edaran itu dibuat untuk disampaikan di sekolah – sekolah, dirinya di TPA Miftakhul Janah disambut generasi – generasi yang fasikh baca dan belajar hafalan Al Qur’an. “ Insha allah dalam waktu dekat akan saya intruksikan melalui Disdik, untuk mengirimi surat masing – masing sekolah, siswa – siswi yang duduk di kelas lima dan enam dalam sekian bulan agar fasih baca Alqur’an sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional (UN)” ungkapnya.
Yang kedua menindaklanjuti pemanfaatan Alokasi Dana Khusus (ADK), untuk mengangkat guru ustadz dan ustadza untuk TPA, PAUD maupun TK hal itu tidak masalah. Karena hal itu sudah diintruksikan melalui Peraturan Bupati (Perbup). “ Saya akan merasa rugi selama mimpin lima tahun kedepan, jika kalau kemajuan dakwah, pembinaan dakwan dan islamisasi tidak terwujud di kabupaten Berau. Itulah target saya menjadi Bupati” tegasnya.
Terkait masalah gedung local TPA ,sambung Bupati Muharram, untuk pembangunan lokal akan dibantu PT Berau Coal sebanyak enam lokal untuk proses belajar para siswa . Diharapkan melalui ADk bangunan tersebut ditambah 3 lokal. “ Semantara untuk bangunan kantor maupun lainnya dipersilahkan menggunakan ADK. Karena saya ingin wujudkan mimpi pak Surtono (pendiri TPA. Red), bahwa kampung ini nantinya menjadi kampung santri” Ungkap Bupati Muharram.
Dikatakan Bupati Muharram, di beberapa lembaga berfikir bagaimana anak – anak bisa fasih baca Al Qur’an, tetapi di tempat – tempat lain sudah berfikir bagaimana setelah lulus SD sudah hafal Juz Amma, begitu lulus SMP hafal tiga juz . “ Itu sudah saya terapkan di yayasan Ash Shohwah. Bahkan di tempat anak saya belajar di Nurul Fikri, Lembang bukan lagi sekedar fasih baca Al Qur’an dan hapa Al Qur’an , tetapi lulus SMP sudah hafal tiga puluh juz” ujarnya.
Keistimewaan anak hafal Al Qur’an memberikan safaat bagi keluarga terdekatnya, minimal sepuluh sampai tujuh puluh orang, yang tadinya difonis oleh Allah SWT masuk neraka, jika anaknya, keturunannya hafal Alqur’an, maka Allah SWT batalkan fonis masuk neraka, kemudian dimasukkan ke dalam syurga. “ Karena itu sangat tepat bagi orang tua yang mendidik anaknya untuk mendalami agama, dalam hal ini belajar menghafalkan Al Qur’an “ Tutupnya.
Semntara itu Ginardiato selaku ketua pembangunan TPA mengungkapkan, bahwa awalnya berdiri TPA Miftakhul Jannah siswanya hanya lima orang, sakarang ini tercatat sebanyak 170 siswa dengan dibimbing 7 orang ustadz dan ustazah. Karena itu musholah yang seluas 8 x 8 meter ini tak muat lagi, sehingga dibutuhkan local untuk masing – masing siswa TPA sesuai tingkatannya.
“ Tapi alhamdulillah, meski kami tidak memiliki modal, PT Berau Coal langsung merespon dengan disanggupi dibangunkan enam lokal. Namun bagaimana pun juga pihaknya tetap berharap dukungan moril maupun materiel ” Harapnya.
Di waktu yang sama, Kepala kampung Suaran, Sunarto mengungkapkan bahwa Dusun Kadasa dulu dikenal sebagai daerah yang dikenal sebagai daerah kotor, karena dulu terdapat komplek, bahkan dulu seringkali ditemukan bungkus lem dimana – mana. “ Belajar dari persoalan – persoalan itulah saya punya impian menciptakan kampung Suaran ini menjadi kampung santri. Dan alhamdulillah, setelah berdirinya TPA Miftakhul Jannah ini secara perlahan keinginan menciptakan kampung santri bisa terwujud,” pungkasnya. #
Comments are closed.