DAMAI, beritakaltim.co-Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi diwilayah hukumnya, Kepolisian Sektor Damai Jajaran Kepolisian Resor Kutai Barat secara rutin melaksanakan berbagai upaya perlindungan masyarakat.
Terutama, rumah warga yang terkena banjir. Diantaranya, imbauan dan patroli rutin. Walau giat patroli agak kesulitan diakibatkan banjir, namun Jajaran Polsek Damai tetap gigih dalam menjalankan tugas pokoknya.
“Patroli lingkungan Kamtibmas, Jajaran Polsek Damai tetap melakukannya secara rutin. Sekalian memantau debit air apakah naik atau turun,” ujar Kapolres Kutai Barat AKBP, Pramuja Sigit Wahono SIK melalui Kapolsek Damai, Iptu Eko Adrijanto kepada Berita Kaltim, Rabu 22/11/2017.
Eko Adrijanto juga menyampaikan, pihaknya tak bosan- bosannya tetap mengimbau kepada warga agar tetap waspada dan selalu mengutamakan keselamatan menghadapi banjir. Perlu adanya antisipasi, akan datangnya banjir yang cukup besar. Apalagi sepekan belakangan ini di wilayah Kabupaten Kutai Barat, curah hujan cukup tinggi.
“Jangan lengah, tetap waspada. Perhatikan setiap anggota keluarganya, terutama anak-anak harus dalam pengawasan penuh. Utamakan keselamatan,” imbau Perwira Polisi berpangkat dua balok emas dipundak itu.
Wilayah hukum Polsek Damai mencakup 2 kecamatan, yakni Kecamatan Damai dan Nyuatan. Kecamatan Nyuatan terdiri dari 10 kampung dan Kecamatan Damai meliputi 17 kampung. Totalnya ada 27 kampung.
Di Kecamatan Damai ada 13 Kampung yang terendam banjir. Kampung yang terendam banjir yaitu, Damai Kota, Damai Seberang, Sempant, Mendika, Ma Bomboy, Ma Tokong, Ma Nyahing, Mantar, Ma Nilik, Bermai, Besiq, Lumpat Dahuq dan Kelian. Semenatara di Kecamatan Nyuatan, ada 3 kampung yang dilanda banjir, yakni Kampung Sentalar, Sembuan dan Jontai.
Selain imbauan, Jajaran Polsek Damai juga selalu rutin melakukan patroli. Baik patroli diseputaran tepian wilayah yang terkena banjir, juga patroli lingkungan dengan menggunakan perahu. Bersama Muspika lainnya, Jajaran Polsek Damai telah mempersiapkan posko di depan Kantor Kecamatan Damai. Termasuk juga, telah mempersiapkan tenaga medis dari Puskesmas.
“Apabila ada tanda- tanda air naik dan dirasa tidak nyaman, warga bisa segera mencari tempat evakuasi yang aman. Anjuran kita di depan Kantor Kecamatan Damai, agar bisa terpantau dan terawasi dengan baik,” terangnya.
Terutama bagi masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Kedang Pahu, Orang nomor satu Polsek Damai itu mengingatkan, untuk tetap waspada. Sebab, wilayah tersebut merupakan sasaran utama banjir.
“Tetaplah waspada dengan datangnya banjir ini. Apalagi di seputaran hulu sungai curah hujan masih cukup tinggi,” katanya.
Perwira Polisi yang telah bertugas di Polsek Damai selama 2 tahun itu menuturkan, banjir di Kecamatan Damai merupakan banjir kiriman dari Nyuatan. Pasalnya, jika hujan deras di hilir, biasanya tidak berdampak. Tapi jika di hulu sungai hujan deras, di hilir akan mengalami banjir.
Hingga berita ini dirilis terbitkan, warga yang rumahnya terkena banjir masih bertahan dirumahnya masing-masing. Namun jika dirasa tidak nyaman dan tidak aman lagi serta air semakin naik, Jajaran Polsek Damai akan segera mengevakuasi warga.
“Apalagi ini merupakan luapan air yang berasal dari hulu sungai. Kita kuatirkan, jika hujan deras dihulu sungai, banjir akan naik kembali. Jadi perlu adanya kewaspadaan,” ungkapnya.
Dilokasi banjir juga, tampak Kapolsek Damai bersama jajarannya dan Tim Polres yang dipimpin Kasat Binmas AKP Maryono serta tim BPBD Kutai Barat melakukan pengecekan dan pemantauan. BPBD juga telah menyalurkan bantuan sembako untuk dibagikan langsung kepada korban banjir.
“Sembako itu saat ini masih ditempatkan di Kantor Kecamatan. Segera bantuan tersebut akan dibagikan kepada korban banjir,” sebut Kapolsek. #ReY
Comments are closed.