TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.CO- Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bermukim di pesisir pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) terus memaksimalkan potensi perikanan dengan menggandeng pihak investor, dan juga perguruan tinggi dalam mengembangkan tehnologi tepat guna.
“Khusus untuk program bantuan bagi masyarakat khususnya Nelayan, saat ini pemerintah Kabupaten Berau terus melakukan pemberdayaan kepada para nelayan, dengan menyediakan program bantuan langsung sperti dukungan sarana prasarana dan program pemberdayaan lainnya. Akan tetapi disadari pemberdayaan ini belum cukup bila hanya dilaksanakan oleh pemerintah daerah,” ungkap Kepala DPK Berau, IR M Fuadi MM, Jum’at (24/11).
Karena itu diperlukan adanya keterlibatan pihak investor atau perusahaan, dukungan perguruan tinggi dalam mengembangkan tehnologi tepat guna, serta dukungan masyarakat Berau, sehingga dapat berjalan sinergi dalam meningkatkan produksi perikanan serta hasil tangkapan dapat dipasarkan sesuai dengan harga dipasaran.
Fuadi mencontoh, ketika musim ikan teri atau gembung tangkapan nelayan melimpah, akan tetapi bila musim penghujan terjadi pembusukan yang dapat merugikan nelayan itu sendiri. Karena dibutuhkan tehnologi tepat guna dalam memanfaatkan hasil tangkapan tersebut, sehingga tidak membusuk.
Karena itu Pemkab Berau terus memaksimalkan potensi perikanan dengan menyiapkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat, serta menyiapkan sarana prasana pendukung lainnya, demi kesejahteraan nelayan.
“ Tetapi bagaimana pun juga peran Pemprov Kaltim dan Pempus juga sangat diharapkan, untuk memberikan dukungan peningkatan hasil tangkap ikan, serta kesekaheraannya melalui berbagai program – program yang dicanangkan” ungkap Fuadi.
Terlebih kondisi devisit seperti sekarang, uluran tangan Pemprov kaltim dan Pempus sangat diharapkan oleh nelayan. Karena itu, pihaknya juga terus berupaya melakukan lobi – lobi, dan menyelaraskan program Pemprov Kaltim dan Pempus, agar para nelayan mendapatkan bantuan sesuai kebutuhannya.(adv/mar)
Comments are closed.