BeritaKaltim.Co

Pendidikan Vokasi Pilar Pemerataan Ekonomi

TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.CO- Kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Berau, Munawar Halil mengatakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu pilar utama dalam kebijakan pemerataan ekonomi, yang direalisasikan antara lain melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Kementerian Perindustrian giat membangun pendidikan vokasi yang memiliki konsep link and match, antara pelaku industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) “. Katanya baru – baru ini. Langkah tersebut merupakan amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, yang juga untuk menyiapkan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan dunia usaha saat ini.
Mengingat Indonesia saat ini sampai 10 tahun ke depan masih akan menikmati bonus demografi, di mana mayoritas penduduknya berada pada usia produktif. Mereka harus menjadi aktor-aktor pembangunan. Jangan sampai menjadi pengangguran yang justru akan membawa dampak sosial yang besar dalam pembangunan. tegasnya.
Oleh karena itu, Munawar berupaya menggandeng perusahaan, dalam upaya menjalankan program pendidikan vokasi industri di Kabupaten Berau. Program ini merupakan bagian realisasi intruksi presiden. Oleh sebab itu pihaknya memberikan apresiasi terhadap program pendidikan vokasi industri yang diluncurkan Kementerian Tenaga Kerja, sebagai salah satu realisasi visi pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM.
“Kami sendiri sangat responsif dalam melaksanakan Inpres No. 9 ini. Untuk revitalisasi SMK, kami telah menyiapkan pendamping, dan dari sisi pelaku industri memang harus ikut terlibat agar sesuai kebutuhan,” katanya.
Menurut Munawar, langkah strategis dalam membangun SDM ke depan ini perlu digencarkan karena persaingan global yang semakin kompetitif dan akan lebih banyak variasi lapangan pekerjaan.
Untuk mengantisipasi hal itu, program link and match antara dunia sekolah dengan pelaku industri, harus dilakukan secara kontinyu dan diperbarui. “Misalnya, sarana dan prasarana pendidikan khususnya fasilitas praktikum, yang tidak saja kurang secara kuantitas, tetapi juga kualitas dan teknologi yang digunakan yang tertinggal dari kebutuhan pasar kerja industri saat ini,” katanya.
Disisi lain, saat ini guru SMK membutuhkan perhatian yang serius, karena keberadaan guru bidang produktif sangat penting dalam penguatan keterampilan siswa. Untuk itu perlu diberikan kecakapan baru agar bisa pegang mata pelajaran yang produktif. Namun apa daya, kita sedang mengalami devisit anggaran, jadi harus sabar sembari menunggu bantuan dari provinsi atau dari pusat ,” Pungkasnya. (adv/mar)

Comments are closed.