TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.CO- Untuk mencegah anak dengan keterbelakangan mental karena kekurangan hormon tiroid, sehingganya perlu Skrining Hipotiroid Kongenitl (SHK) pada bayi baru lahir pada umur 48 -72 jam.
Hal ini diungkapkan Ahmad Basuki Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Selasa (5/11).
Disebutkan Hipotiroid Kongenital adalah gangguan yang diakibatkan hormon tiroid sejak lahir, hormon tersebut berfungsi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan baik fisik mapun mental.
“Kekurangan hormon tiroid dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan seperti tubuh cebol, lidah besar, bibir tebal, hidung pesek, kesulitan bicara dan keterbelakangan mental,” paparnya.
Untuk mengujinya disebut dengan skrining hipotiroid kongenital (SHK) , yakni uji saring untuk memilah bayi dengan HK dari bayi sehat. Dan pada bayi yang baru lahir, gangguan tidak ditemukan gejala. “Dan pengbatan dini dapat mencegah kerusakan otak dan keterlambatan pertumbuhan.
Kapan SHK dilakukan?
Dijelaskan bahwa SHK dilakukan pada bayi brumur 48-72 jam, dan darahnya diambil sebanyak 2-3 tetes dari tumit bayi oleh petugas kesehatan, dieteskan keatas kertas saring , kemudian diperiksa di laboratorium rujukan SHK.
“Dan bila hasil positif , bayi segera diobati sebelum bayi berusia 1 bulan ,” jelasnya.
Lalu bagaimana dengan di Kabupaten Berau ? sudahkan ada SHK ? dan adakah petugas khusus untuk menguji atau menjalankan SHK ?
Sudah ada, pada 20 puskesmas yang ada di Kabupaten Berau.
Ada tenaga untuk menguji bayi apakah terdeteksi mengalami kekurangan hormon tiroid. Sejumlah 20 tenaga penguji ini terdiri dari Bidan, perawat dan analis kesehatan. Yang mana penguji ini telah mengikuti pelatihan SHK.
Hanya saja untuk menguji bayi ini, sebut Ahmad Basuki, harus ada izin dari orang tua bayi, jika orang tua bayi setuju, maka akan dilakukan pengujian.
Lalu kapan oran gtua bayi mendapatkan hasil SHK ?
Hasil SHK diperoleh tidak lebihd ari 3 minggu, dan hasilnya dapat diketahui. Pada hasil positif hasil pemeriksaan daat diketahui lebih cepat.
Seandainya positif , akan dilakukan tes konfirmasi di Laboratorium terdekat untuk memastikan hasil ini benar dan bukan positif palsu. Dan jika hasilnya masih positif akan diberikan terapi sesuai hasil konseling dengan spesialis anak.
Disebutkan pengobatan dini dapat mencegah kerusakan otak permanen sehingga pertumbuhan dan perrkembangan anak bisa normal. Dan bila terjadi keterlambatan, pengobatan ditujukan untuk mencegah ganguan yang lebih lanjut dan mengejar ketinggalan Pertumbuhan secara maksimal. #adv/mar
Comments are closed.