TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.CO – Sektor pertanian menjadi salah satu andalan yang terus dikembangkan Pemerintah Kabupaten Berau saat ini. Potensi di sektor ini pun masih sangat besar untuk dimaksimalkan. Bahkan dengan potensi besar ini, pemerintah berupaya menjadikan Bumi Batiwakkal sebagai sentra kakao dan lada.
Bupati Berau, Muharram menyampaikan, saat ini sebanyak 3000 petani yang tersebar di lima kecamatan, Gunung Tabur, Biatan, Teluk Bayur, Sambaliung dan Kelay telah menerima pembekalan serta pelatihan kakao dan lada yang merupakan program dari Pertanian Lestari Berau gagasan MCA (Millenium Challenge Account Amerika) Indonesia. Hal ini pun menjadi dasar dalam mengembangkan kedua komoditas ini menjadi lebih besar lagi.
Diharapkan agar para petani yang telah dilatih ini semakin mengembangkan ilmu yang telah diprolehnya dan menyebarluaskan kepada petani lainnya. Sehingga, program pengembangan kakao dan lada ini menjadi lebih besar lagi. Target menjadikan Berau sebagai sentra kakao dan lada pun dinilai bisa tercapai. “Ilmu dan pengalaman yang kita proleh jangan dipakai sendiri tapi disebarkan,” ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh agar potensi yang besar ini bisa dimaksimalkan. Ia pun bercita-cita agar para petani yang ada saat ini tidak lagi dipandang sebelah mata kedepannya. Meskipun cuma bekerja sebagai petani tapi dapat dipandang sebagai golongan dengan ekonomi tinggi. Hal ini pun akan menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk melirik bidang pertanian. Sehingga regenerasi pun bisa terjadi. “Jangan pernah lagi malu sebagai petani. Mari kita ubah pandangan yang selama ini menilai bahwa petani itu merupakan kalangan ekonomi lemah,” tegas bupati.
Selain dari sisi pengembangan, Bupati juga mengatakan, dalam menjadikan sentra kakao dan lada, Berau juga harus memiliki kesiapan dalam hal pemasaran. Ia menjelaskan, untuk mencapai pasar dunia, kakao dan lada Berau harus memiliki sertifikasi yang jelas.
Sehingga produk yang dihasilkan bisa terpercaya dan dilirik oleh pembeli-pembeli dari luar negeri. “Saat ini kita harus mulai menciptakan daya saing produk. Kalau bisa kita juga harus memiliki merk sendiri dan menyepakati bahwa lada dan kakao Berau merupakan bahan organik karena tidak lagi menggunakan pupuk kimia,” harapnya.
Bupati pun menyampaikan apresiasi kepada MCA-I yang telah menjalankan program pembinaan dan pelatihan di Berau. Dengan pembekalan tersebut memberikan peluang besar bahwa pengembangan lada dan kakao ini akan semakin pesat.MAR
Comments are closed.