BeritaKaltim.Co

Dewan Desak Disdik Tingkatkan Pendidikan di Kampung

TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.CO Rencana Dinas Pendidikan (Disdik) Berau untuk menjadikan SDN 002 Radak Buyung Buyung Kecamatan Tabalar yang mandiri, yang notabene kini masih filial mendapat perhatian sekaligus mendapat dukungan anggota DPRD Berau.

Anggota DPRD Kabupaten Berau, Subroto memberikan apresiasi rencana Disdik tersebut, agar pelayanan pendidikan semakin merata, mutu dan kuallitas pendidikan juga semakin di pedalaman maupun di daerah pesisir. “ Kami selaku anggota Dewan tentu sangat mensuport rencana Disdik tersebut, agar pelayanan, peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dapat lebih merata” ungkapnya, Kamis (18/1).

Oleh sebab itu Subroto mendesak Disdik untuk serius meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang baik, terutama di kampung yang jauh dari perkotaan.“Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga peningkatan kualitas pendidikan harus menjadi perhatian serius,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini kualitas pendidikan di Berau masih butuh perhatian serius, untuk memenuhi harapan masyarakat. Untuk itu Subroto terus mendorong Pemerintah Kabupaten Berau supaya benar-benar serius memperhatikan mutu dan kualitas pendidikan.

“Seperti pendidikan di kampung – kampung memang harus diperhatikan, baik sarana maupun sarana dengan serius, agar masyarakat mendapat pendidikan yang lebih layak,” ungkapnya.

Dia berharap masyarakat mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan yang dilakukan pemerintah. Para orangtua juga harus mensekolahkan anak minimal wajib belajar 12 tahun.

Selain itu Subroto meminta guru di kampung – kampung jangan kalah dengan guru yang bertugas mengajar di kota.”Guru di kampung jangan mau kalah, terutama dalam hal memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Meski bertugas di pelosok kampung – kampung guru jangan sampai ketinggalan teknologi,” ungkapnya.

Politisi partai Golkar ini juga mewanti-wanti agar jangan sampai lokasi mengajar menjadi alasan ketertinggalan tenaga pendidik dalam segi teknologi.

“Pemanfaatan teknologi ini dalam artian penggunaan komputer, aplikasi-aplikasi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Alatnya kan tak harus canggih, cukup komputer atau laptop sudah bisa menjadi media pembelajaran.” jelasnya.

Kalau pun tidak ada, telepon genggam sekarang sudah memiliki akses internet yang dapat digunakan untuk mengakses materi pelajaran. “Itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, agar dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar, agar guru dan siswa sama – sama dapat menambah wawasan yang diyakini mampu meningkatkan sumber daya manusia,” Pungkasnya. Mar

Comments are closed.