TANJUNG REDEB BERITAKALTIM.CO Sejumlah Kampung di wilayah Kabupaten Berau sudah sangat tersohor atas kualitas pembuatan trasi tradisionalnya, selain rasanya jauh lebih gurih dari terasi pada umumnya, bahan yang di gunakan juga sangat asli dari hasil melaut para nelayan Kampung.
Seperti yang ada di kampung Pegat Batumbuk, sejak belasan tahun lalu masyarakat Kampung Pegat Batumbuk, Kecamatan Pulau Derawan sangat terkenal akan produksi terasi nya, namun sayang produksi terasi rumahan itu tak mampu terjamah oleh lidah masyarakat Kabupaten Berau akibat masih minimnya pengelolaan hasil produksi rumahan secara mandiri.
Kondisi ini rupanya menjadi perhatian serius dari Bupati Muharram, dimana sudah semestinya Kabupaten Berau mampu mengolah dan menjual terasi lokal ke kota kota besar atau Negara besar lain. Karena memang kualitas terasi udang di Berau sangat istimewa dan layak bersaing secara nasional maupun global.
“ Saat ini, hasil produksi kita seluruhnya di jual ke propinsi NTB, disana di kemas lagi lalu di jual ke berbagai kota besar dan luar negeri. Makanya saat ini NTB terkenal dengan produksi terasinya padahal sebagain besar itu kiriman dari berau,” Tegasnya.
Melihat fenomena ini Muharram ingin pemerintah Kampung lebih terbuka dan inovatif dalam melihat peluang yang ada di wilayahnya. Dana desa yang cukup besar di harapkan mampu mendorong perkebangan Kampung semakin baik lagi. Baik dari segi kesehatan,pendidikan dan usaha rumahan, salah satu cara ialah dengan membangun Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) agar pengembangan hasil produksi kampung dapat di maksimalkan untuk kampung.
“Tidak mungkin para pembeli terasi itu mau menunggu berbulan bulan kalau mereka dalam penjualan terasi tidak untung besar, dan ini sudah semestinya menjadi pemikiran dari pemerintah kampung. Jika karena persoalan garam, lewat BUMK bisa menyediakan garam kemudian di jual kewarga nanti hasil produksi warga di jual ke BUMK , lalu BUMK yang mengelola dan memasarkan hasilnya untuk kampung lagi” terangnya.
Muharram juga berharap, saat ini setiap kampung harus belajar mandiri mencari penghasilan di wilayahnya selain menggantungkan melalui dana desa yang ada, hal ini harus di lakukan sebagai bentuk pengembangan potensi wilayah agar peningkatan ekonomi warga berjalan baik.
“Jangan selamanya bergantung dengan ADK, sudah waktunya setiap kampung mandiri, ADK yang ada di jadikan modal untuk membangun kampung semakin mandiri. Jika semua sudah mandiri, saya yakin kampung Pegat Batumbuk semakin sejahtera” tandasnya .MAR
Comments are closed.