TANJUNG REDEB BERITAKALTIM.C0- Dalam kurun waktu tiga tahun, populasi hiu paus di perairan laut Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, Prov Kaltim, mengalami penambahan yang signifikan. Dari tahun 2015 yang berjumlah 36 ekor, kini di tahun 2018 terus bertambah menjadi 51 ekor.
Salah seorang tim peneliti WWF Indonesia dan Whale Shark Indonesia, Mahardika menjelaskan, pada awal tahun 2018 ini pihaknya sudah melakukan penelitian terhadap hiu paus yang ada di laut sekitar Talisayan. Disebutkan selama kurun waktu beberapa tahun ini terjadi penambahan individu baru.
Penelitian yang dilakukan ini merupakan yang kedua kali. Pada tahun 2015 lalu juga dilakukan penelitan dan saat ini terindenfikasi bahwa jumlah hiu paus yang ada di sana sekitar 36. Sementara pada penelitan di tahun 2018 ini menjadi 51. Dari sisi ukuran, ia mengatakan bahwa populasi yang ada ini sebagian besar tergolong belum dewasa. Dengan ukuran antara 3 hingga 8 meter. Sementara untuk yang dewasa bisa mencapai 18 meter.
“Kalau kita teliti ini bukan migrasi tapi sudah menetap di sini. Kemungkinan berkembang biak di Talisayan. Hiu paus di sini juga sama dengan yang ditemukan di Derawan,” ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan penelitian selama tujuh bulan kedepan untuk melihat sejauh mana perkembangan hiu paus yang ada. Dalam waktu dekat ini, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi tata cara berinterkasi dengan hiu paus yang benar. Karena dari hasil peninjauan di lapangan, masih banyak yang belum memahami akan tata cara interksi ini.
“Ini kan menjadi peluang wisata yang bagus, tapi harus dibenahi lagi. Kita harap bisa mengikuti aturan yang benar. Karena akan membahayakan bagi wisatawan dan hiu paus juga,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), H Mappasikra Mappaseleng SE, Minggu (25/2), mengatakan, penambahan ini merupakan modal yang sangat besar bagi perkembangan sektor pariwisata di Berau. Ia pun mengajak seluruh pelaku usaha wisata dapat memanfaatkan peluang ini dalam mengenjot pariwisata.
“Ini menjadi kebanggaan kita semua. Karena kita punya kelebihan, dimana hiu paus ini bukan migrasi tapi memang menetap di sana,” katanya.
Selain itu, ia pun mengajak agar masyarakat bisa menjaga kawasan laut yang ada di sana. Sehingga membuat hiu paus bisa tetap bertahan.
“Kalau bertambah tentu membuktikan bahwa kondisi laut di sana masih terjaga, dan itu harus dipertahankan terus. Diharapkan juga agar interaksi dengan hiu paus ini bisa dijaga, ikuti aturan yang benar. Para tour guide juga harus bisa memberikan contoh benar kepada wisatawan yang dibawa. Mari kita sama-sama menjaga asset yang berharga ini, karena dengan bertambahnya populasi ini dapat meningkatkan jumlah kujungan wisatawan,” tutupnya. #MAR
Comments are closed.