BeritaKaltim.Co

Safaruddin: Samarinda tak Layak Huni, Ini Buktinya

SAMARINDA, beritakaltim.co- Hari Air Sedunia yang jatuh setiap tanggal 22 Maret, berbarengan dengan banjir besar di Kota Samarinda. Kebetulan pula Cawagub Kaltim Safaruddin yang sering menyoroti banjir ada di kota itu.

“Saya kira, ini bukti samarinda memang tidak layak huni,” ucap Jenderal Bintang Dua yang pernah menjabat Kapolda Kaltim itu di tengah banjir yang menggenangi ratusan rumah warga Jalan Jakarta Perumahan Korpri Samarinda, Kamis (22/3/2018).

Pernyataan Safaruddin tentang “Kota Samarinda tidak layak huni” pernah diucapkannya saat acara Deklarasi Damai Pilgub Kaltim yang kebetulan pula saat itu terjadi banjir di mana-mana.

Ucapan itu bahkan menimbulkan polemik di media massa dan media sosial.
Safaruddin melontarkan opini tersebut mengutip hasil survei yang dilakukan sebuah lembaga secara nasional yang dirilis media-media nadional. Salah satu kota yang nilainya rendah sebagai kota layak huni adalah Samarinda.

“Insyallah kalau saya terpilih kita akan tuntaskan banjir di samarinda,” kata Safaruddin kepada warga yang disapanya.

Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda selama kurang lebih 10 jam mengakibatkan banjir dibeberapa titik kota itu.

Banjir terparah ada di daerah Samarinda Seberang, Jalan HM Rifadin, Rapak Dalam, Loa Bakung dan sekitarnya.

Rombongan Cawagub Safaruddin yang datang dari Balikpapan harus menerobos titik-titik banjir sejak di kawasan Loa Janan dan Samarinda Seberang. Dia bersama tim relawan spontan turun ke lokasi banjir menemui warga yang rumahnya kebanjiran.

Safaruddin melihat langsung kondisi warga perumahan Korpri yang tergenang banjir setinggi pinggang orang dewasa.

Kantor Kelurahan, Puskesmas, gedung sekolah dan Mesjid tak luput dari terjangan banjir.

“Akibat banjir ini anak sekolah terpaksa diliburkan dan ini merupakan banjir terparah ditahun 2018,” sebut salah seorang warga.

Safaruddin yang melihat kondisi ini merasa prihatin. Sambil berjalan di tengah banjir, dia menyapa satu persatu warga di perumahan Korpri.

Dia minta kepada warga untuk bersabar menghadapi musibah banjir ini.

Salah seorang warga perumahan Korpri yang mengetahui Safaruddin adalah salah satu paslon Wakil Gubernur, mengadu soal rumah mereka yang masih berstatus hak guna bangunan (HGB).

“Hampir semua rumah di sini pak masih HGB,” kata seorang ibu ketika berbincang dengan Safaruddin.

Menanggapi hal tersebut, Safaruddin mengatakan akan menyikapi persoalan ini.

“Ini adalah kenyataan yang harus dihadapi warga Kota Samarinda,” sebut Safaruddin. Dia mengatakan apabila terpilih nanti, dalam 3 tahun persoalan banjir di Samarinda akan dituntaskan.

Solusinya dengan membangun bendungan, memperbaiki drainase dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Saya melihat di Samarinda ini tidak ada penampungan air. Ke depan kita akan perbaiki semua itu,” ujarnya.

Untuk solusi jangka pendek mengatasi banjir, Sungai Mahakam yang mengalami pendangkalan harus dikeruk supaya ketika hujan turun air dapat mengalir dengan lancar.

“Saya pikir langkah itu yang harus kita lakukan. Insyallah Samarinda akan terbebas dari banjir,” ujar Safaruuddin lebih lanjut.#le

Comments are closed.