BeritaKaltim.Co

Desa Lebang Lokpon Petung Jalannya Rusak Parah, Safaruddin Jadi Harapan Warga

PETUNG, beritakaltim.co- Calon Wakil Gubernur Kaltim Safaruddin mendatangi Desa Lebang Lokpon, Kecamatan Petung, Kabupaten Penajam Paser Utara. Walau jaraknya hanya sekitar 30 menit perjalanan darat, tapi kondisi jalannya buruk.

“Ini namanya jalan perjuangan,” gurau NG Priyono, salah seorang relawan pasangan Rusmadi-Safaruddin, Senin (26/3/2018) malam.

Tapi, bagi Safaruddin, perjalanan dengan perjuangan itu membuatnya lebih memahami kondisi masyarakat di daerah itu. Ia merasakan bagaimana penderitaan warga Desa Lebang Lokpon.

“Iya. Kita prihatin. Saya merasakan bagaimana perjuangan rakyat di sini. Mereka pasti mengalami kesulitan dalam menjual hasil pertanian. Begitu juga untuk berbelanja ke kota,” ucap Safaruddin.

Meski perjalanan menguras keringat, tapi “perjuangan” itu terbalas dengan sikap antusias warga setempat. Ratusan warga menyambut hangat kehadiran Cawagub Safaruddin bersama rombongan.

Bahkan saat NG Priyono menyelingi acara malam itu dengan kuis, warga dari dua kecamatan kian bersemangat.

Kepada warga mantan Kapolda Kaltim itu menjelaskan tentang visi dan misi yang mengambil tema “Kaltim Bermartabat”. Safaruddin menjelaskan 10 program yang akan dilaksanakan ketika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur.

Diantara program tersebut adalah Kaltim Mandiri. Desa seperti di Lebang Lokpon dalam program itu bisa mendapat bantuan hingga Rp10 miliar dari Pemerintah Provinsi Kaltim. Dana desa itu bisa dimanfaatkan untuk perbaikan lingkungan atau modal kerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Progam lainnya diperkenalkan Safaruddin adalah Kaltim Sehat, Kaltim Relijius, Kaltim Aman dan Kaltim Cerdas dan Kaltim Swasembada.

Warga yang mayoritas sebagai petani dan nelayan menyampaikan masalah yang dihadapi mereka. Misalnya Jafar, petani kelapa sawit di Desa Api Api.

Untuk mengangkut hasil kelapa sawit kondisi jalan di blok-blok perkebunan rusak parah. Kalau hujan turun tidak dapat dilalui. Begitu juga jalan antar desa dan antar kecamatan. Akibatnya, banyak petani hanya sebulan sekali bisa ke kota.

Menjawab hal tersebut, Safaruddin menjelaskan, pembangunan mesti diisi dengan partisipasi pemerintah dengan masyarakat.

“Kalau jalan antarkampung, antarkabupaten dan antarprovinsi, itu dibangun oleh pemerintah. Tapi, kalau jalan antarblok kebun ya oleh bapak-bapak sendiri atau perusahaan kebun sawit,” kata Safaruddin.

Dialog lain disampaikan pedagang sayur, Aisyah. Menurutnya selama ini sebagai pedagang sayur keliling saya pingin kehidupannya tak kunjung membaik. Aisyah ingin mengetahui apa yang akan dilakukan untuk mengangkat kesejahteraan pedagang kecil.

Menjawab hal tersebut, selain dengan membantu program dana desa sampai Rp10 miliar, juga ada program permodalan tanpa agunan untuk UKM (Usaha Kecil Menengah). Nilainya antara Rp5-10 juta, sekaligus untuk menjauhkan pedagang kecil dari jeratan utang kepada rentenir.

“Kita siapkan juga pendampingan agar bisnis para UKM terarah dan maju,” ujarnya. #

Comments are closed.