BeritaKaltim.Co

Gubernur Beri Batuan Benih dan Mesin

TANJUNG REDEB BERITAKALTIM.CO- Gerakan Percepatan tanam jagung dalam rangka percepatan luas tambah tanam di Kabupaten Berau digelar di lahan kelompok tani Manunggal Karsa Kampung Labanan Jaya Kecamatan Teluk Bayur, Senin (2/4) kemarin. Gerakan ini dihadiri Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak yang bersama sama Bupati Berau, H Muharram S Pd MM dan Wabup H Agus Tantomo serta jajaran petani melakukan tanam perdana jagung. Selain itu Gubernur juga menyerahkan secara simbolis bantuan benih dan mesin kepala kelompok tani jagung.

Pengembangan Jagung di Kabupaten Berau kini menjadi unggulan bahkan berada diperingkat pertama di Kalimantan Timur. Disampaikan Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim, Ibrahim, produksi jagung Kaltim setiap tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 lalu berdasarkan angka sementara hasil produksi jagung Kaltim mencapai 56 ribu ton, dimana 63 persen merupakan produksi jagung Kabupaten Berau, sekitar 35 ribu ton. “Jadi sekarang Berau berada di rangking kesatu sebagai produksi jagung di Kaltim,” ungkapnya.

Pengembangan Jagung ini disampaikannya tidak lepas dari peran petani yang juga terus mendapat dukungan dari stakeholder terkait. Dalam mendorong produksi jagung ini dikatakannya bantuan dalam luas tanam terus dilakukan pada tahun 2017 lalu dilakukan luas tanam untuk luas 5.500 hektar. Pada tahun 2018 ini Kabupaten Berau mendapat alokasi bantuan untuk tanam jagung seluas 10 ribu hektar. “Karena keberhasilan Berau, banyak reward yang diberikan. Selain juga juga dalam pengembangan padi,” jelasnya.

Sementara Bupati Berau, Muharram, mengungkapkan sektor pertanian menjadi perhatian serius pemerintah dengan terus memberikan suport dan motivasi kepada petani, karena peran petani sangat penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Sehingga membangun pertanian ditegaskannya harus dilakukan secara terencana mulai dari pengelolaan lahan hingga pengolahan hasil produksi.

Pemkab Berau ditegaskannya mensuport petani jagung, salah satunya dengan bekerjasama pihak swasta melalui program produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) yang dipelopori kementerian Desa Pengbangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Bahkan tidak hanya jagung dalam memorandum of understanding yang sudah ditandatangani juga dikerjasakan pengembangan lada dan kakao di Kabupaten Berau. “Sehingga petani tidak lagi harus ragu memaksimalkan prodak unggulan ini karena terkait pemasaran akan dibakup perusahaan yang bergerak dibidangnya masing masing,” tegasnya.

Bahkan kedepan disampaikan Muharram akan dikembangkan industri hilir jagung di Bumi Batiwakkal. Bahkan sudah ada pengusaha yang akan membangun pabrik pakan ternak di Berau. Sehingga hasil produksi petani tidak dijual langsung. Namun dilakukan pengolahan didaerah guna meningkatkan nilai produk. Untuk itu capaian produksi jagung harus konsisten sehingga mampu memenuhi kebutuhan atau permintaan yang ada. Selain itu Bupati Muharram juga mendorong pengembangan produk jagung organik yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, mengaku bangga dengan kemajuan Berau. Termasuk dalam pengembangan pertanian dimana bupatinya menurut awang memiliki mainset yang sama dengan Gubernur. Singkronisasi program kabupaten Berau dengan Pemprov Kaltim sudah dilakukan dengan baik “terima kasih pak Muharram,” ucapnya.

Gubernur Awang mengaku senang bisa berkunjung ke Berau dan melakukan penanaman jagung serentak yang menjadi gerakan bersama petani dengan seluruh stakeholder. Perhatian kepada petani ditegaskannya harus semakin baik, guna mewujudkan petani yang mandiri, modern dan semakin sejahtera.

Untuk mendorong pertanian, Gubernur mendorong pemanfaatan lahan lahan yang belum produktif. Petani disuport untuk memaksimalkan pengolahan lahan yang ada. Bahkan gubernur berharap setiap petani bisa memiliki lahan minimal 2 hingga 5 hektar. Pemerintah daerah mendukung pengembangan pertanian, termasuk membantu lahan lahan pertanian dengan sertifikat.

Pemprov Kaltim ditegaskan Awang mendorong pengembangan industri hilirisasi, termasuk pada bidang pertanian. Seperti produk minyak kelapa sawit yang tidak boleh langsung dikirim namun harus dilakukan pengolahan didaerah. Begitu juga dalam pengembangan jagung yang didorong dengan pengolahan industri hilir. Selain tanam perdana jagung, Gubernur Awang Faroek Ishak juga berdialog dengan jajaran petani. (adv/mar)

Comments are closed.