TANJUNG REDEB BERITAKALTIM.CO- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo tenggah gencar melaksanakan Program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Tak hanya pemerintah daerah, program itu bahkan telah menarik perhatian pelaku dunia usaha, sebab program tersebut dianggap peluang bisnis yang menjanjikan.
Tidak sedikit program Prukades ini, pasalnya tercatat sudah ratusan beberapa daerah yang mengikuti program tersebut, tak terkecuali Kabupaten Berau yang memiliki komuditas unggulan. Untuk mengikuti program ini pun Pemkab Berau melakukan penandatanganan nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU), antara Kementerian Desa PDTT, Pemda, dan mitra usaha dalam rangka pengembangan Prukades.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Berau, Ir H Ilyas Natsir MM, Jum’at (11/5) menjelaskan, Prukades merupakan salah satu cara agar sumber daya yang dimiliki suatu daerah terfokus pada satu lokus. Dengan begitu, satu lokus yang dikeroyok berbagai pemegang kepentingan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, akan memberikan hasil yang lebih besar.
Pemda dan dunia usaha yang akan bekerjasama, untuk menentukan fokus produk unggulan yang akan dikerjasamakan dalam program Prukades. “Kita ingin Prukades menjadi satu gerakan di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Berau, yang didukung oleh pemerintah daerah,” ungkapnya.
Dijelaskan juga, bahwa Pemkab Berau sudah melakukan penandatanganan MoU dengan Kementerian Desa PDTT, dan PT Berau Coal. “ Insya Allah tidak lama lagi akan dilakukan penandatangan kerja sama Badan Usaha Bersama Milik Desa (Bumades). Jadi nanti aka nada penandatangan kerja sama antara perusahaan dengan Bumades. Mudah – mudahan dalam bulan ini bisa terlaksana” harapnya.
Dijelaskan Ilyas komuditas unggulannya yakni kakao, setelah itu urutan yang kedua komuditas lada. “ Kata Kemendes PDTT, satu – satu dulu dilaksanakan. Karena banyak daerah – daerah yang juga melakukan penadatangan MoU sama Kemendes PDTT. Jadi tidak bisa dua sekaligus” Terangnya.
Sehubungan dengan kerjasama tersebut, dijelaskan Ilyas sangat besar manfaatnya. Sebab, pada umumnya kakao dalam satu hectare tidak sampai menghasilkan satu ton. Tetapi melalui kerjasama tersebut, lahan satu hektar bisa menghasilkan dua ton. Oleh sebab itu, DPMPD sekrang ini sedang memproses Badan Usaha Milik Bersama Kampung (BUMBK), yang mana anggotanya warga sekitar. “ Jadi minimal dalam satu desa harus ada BUMBK, untuk menggerakkan ekonomi, petani tidak lagi repot – repot menjual hasil panennya. “ Jadi begitu panen hasilnya dibawa ke BUMBK, lalu djualnya kepada pelaku usaha. Dengan begitu para petani sangat terbantu dengan adanya program ini,” Pungkasnya. Adv/mar
Trending
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
Terapkan Prukades Untuk Tingkatkan Produksi
Prev Post
Next Post
Comments are closed.