BeritaKaltim.Co

Klinik Kemasan Siap Membantu Pelaku IKM

TANJUNG REDEB BERITAKALTIM.CO- Selain membuka peluang promosi melalaui Gelar Industri Kecil Menengah (IKM), Dinas Koperasi dan Perindusterian (Diskoperindag) Berau dalam rangka memeriahkan HUT Koperasi ke 71 Tahun 2018, juga membuka Klinik Kemasan di
Kantor Diskoerindag. Klinik Kemasan ini untuk menjawab permasalahan terkait kemasan produk IKM, diantaranya industri pangan, kerajinan dan lainnya di di Kabupaten Berau.
“Selama ini kualitas kemasan produk kita masih standar dan kurang menarik. Masih banyak pelaku usaha yang belum mengetahui tentang kemasan yang baik dan aman, informasi apa saja yang harus dicantumkan dalam sebuah kemasan, serta teknik pengemasan dan desain kemasan yang menarik,” Kata Kadisperindagkop Berau, Hj Wiyati SE, Selasa (17/7).
Melihat kondisi ini, Lanjut Wiyati, Diskoperindag akan memfasilitasi hal tersebut, dengan menyediakan Klinik Kemasan bagi IKM ini sebagai tempat bagi pelaku industri untuk berkonsultasi secara gratis.
Menurut Wiyati, pengurus Klinik Kemasan ini dibawah naungan Disperindag Provinsi Kaltim tersebut, memiliki tujuan untuk membantu para pelaku IKM dalam hal konsultasi dan mendesain kemasan produk. “Di klinik kemasan ini, kita menyediakan jasa desain kemasan produk dan konsultasi secara gratis bagi pelaku IKM, yang tersebar di Kabupaten Berau,” terangnya.
Tidak hanya sebatas mendesain kemasan produk, pihak Klinik Kemasan juga melakukan sharing masalah lingkup kemasan itu sendiri, mulai dari masalah perizinan, label, hingga kemasan seperti apa yang cocok dipakai agar sebuah produk yang ditawarkan oleh pelaku IKM itu, lebih maching dan lebih menarik calon konsumen. “Alhamdulillah tanggapan dari para pelaku IKM sudah ada dan sangat sangat antusias. Sehingga lebih termotivasi dan meningkatkan daya saing jual produknya,” katanya.
Kedepan pihak Klinik Kemasan berencana menggelar kegiatan tahunan jemput bola, berkoordinasi dengan masing – masing kecamatan, dan mempersiapkan berapa IKM makanan, minuman atau lainnya yang akan didesain produknya yang kemudian diproses. “Untuk satu desain tergantung jenis produk yang akan dikemas, bisa memakan waktu antara 3-4 hari, kemudian kita menyerahkan master cetaknya. Selama dalam proses, kita pun memberikan kosultasi hingga rekomendasi bagaimana cara memilih bahan kemasan yang bagus,” tukasnya.
Untuk persyaratan membuat label di klinik kemasan ini, IKM diwajibkan membawa contoh produk terlebih dahulu untuk mengatahui bagaimana ukuran desain yang pas. Selain itu, setiap produk IKM yang dibuatkan desain, tentunya akan dilaporkan hasilnya ke Disperindag.
Wiyati juga mengatakan, bahwa eksistensi dan tujuan Klinik Kemasan probesinergi dengan Koperasi, untuk meningkatkan daya tarik bagi para calon konsumen, selain meningkatkan daya saing produk di pasaran. “Alhamdulillah, saat ini sudah mendapat respon positif dari pelaku IKM, banyak produk makanan di Berau sudah dapat masuk pasar modern, seperti mini market salah satunya. Jadi selain kemasan yang menarik, kita pun menyarankan untuk digaris bawahi bagi para IKM untuk tetap menjaga mutu kualitas dan harga produk bersaing, terjangkau oleh konsumen di pasaran,” Ungkapnya.
Mengingat ini menurut Wiyati adalah peluang besar bagi pelakku IKM, dimana Klinik Kemasan yang sekaligus memberikan bimbingan, untuk membuat kemasan yang layak untuk sebuah produk berbagai jenis industri
“ Jadi kami membuka Klinik Kemasan ini bertujuan untuk memberikan desain kemasan yang baik dan layak untuk disajikan ke pasaran menarik minat konsumen. Selain itu kami juga membuatkan sebuah stiker atau lebel untuk masing – masing produk, yang disesuaikan dengan masing – masing produk juga,” jelasnya.
Untuk saat ini sudah ada lima IKM Kecamatan yang sudah dibuatkan kemasan, yakni Kecamatan Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur, Teluk Bayur dan Kecamatan Talisayan sesuai produk unggulannya masing – masing. Pungkasnya. Adv/mar

Comments are closed.