BONTANG, Beritakaltim. Co — Dalam rangka menuju Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), PT. Pupuk Kalimantan Timur bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Kutai (TNK) MeLaunching Reintroduksi Anggrek Hitam ke alam, sekaligus penandatanganan MoU kerjasama konservasi keanekaragaman hayati antara Pupuk Kaltim dengan TNK.
Dalam kegiatan di hadiri oleh, Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang, Kepala Balai Taman Nasional Kutai, Nur Patria Kurniawan, Direktur Produksi PT. Pupuk Kalimantan Timur, Bagya Sugihartana beserta management. Kegiatan di selenggarakan di Taman Nasional Kutai, Sangkima, Sabtu (4/8/2018).
Usai melakukan Reintroduksi Anggrek Hitam ke Alam, Direktur Produksi PT. Pupuk Kalimantan Timur, Bagya Sugihartana, mengatakan pihaknya melakukan reintroduksi anggrek hitam agar keberadaan anggrek hitam di alam tidak punah, sehingga, kata dia, generasi penerus yang mengunjungi Sangkima masih bisa melihat dan mempelajari spesies langka khas Kaltim tersebut.
“Jumlah anggrek hitam yang akan direintroduksi ke Taman Nasional Kutai berjumlah 1000 buah. Semuanya hasil perbanyakan secara kultur jaringan di laboratorium Kultur Jaringan PT. Pupuk Kaltim,” ungkap Bagya.
Kata dia, Anggrek hitam merupakan salah satu bunga khas Kaltim yang keberadaannya di alam sudah sangat langka. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya habitat anggrek hitam akibat kebakaran hutan dan perambahan, sedangkan perkembangbiakannya di alam sangat lambat.
Lanjut dia, sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap kelestarian keanekaragaman hayati, Pupuk Kaltim melakukan perbanyakan anggrek hitam dengan metode kultur jaringan.
“Metode kultur jaringan adalah metode yang tepat untuk memperbanyak anggrek hitam, dalam jumlah yang banyak dalam waktu yg relatif lebih singkat,” ujarnya.
Nur Patria Kurniawan, Kepala Balai Taman Nasional Kutai, mengatakan kegiatan reintroduksi oleh Pupuk Kaltim sangat membantu memulihkan ekosistem ditaman nasional kutai. Sehingga populasi Anggrek Hitam bisa kembali pulih dan berkembang lagi seperti dulu di Taman Nasional Kutai di Sangkima.
“Dulunya anggrek hitam ini ada banyak di TNK namun pada tahun 2015 terjadi kebakaran yang menghanguskan semua anggrek hitam yang ada,” ungkap Nur Patria.
Ia berharap, Anggrek Hitam bisa menjadi icon wisata ketika pada musim mekarnya, kata dia, nantinya pihaknya akan membuat acara tahunan hanya untuk melihat mekarnya Anggrek Hitam.
“Anggrek Hitam ini mekarnya hanya 4 hari saja dalam setahun, itu bisa jadi hal yang di tunggu – tunggu wisatawan,”terangnya.
Ditemui di tempat yang sama, Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang, mengucapkan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada Pupuk Kaltim, menurutnya kegiatan yang dilakukan merupakan hal yang baik dan harus di contoh seluruh perusahaan di Kutai Timur karena terus menambah dan menjaga ekosistem tumbuhan langka di Kaltim.
“Saya akan mengkomunikasikan dengan perusahaan yang ada di Kutai Timur agar kita selalu menjaga ekosistem yang ada di Kaltim,” ujarnya.
“Semoga dengan adanya kembali Anggrek Hitam ini di Taman Nasional Kutai di Sangkima, bisa menjadi magnet Bagi wisatawan untuk terus berkunjung kesini,” harapnya. #ADV#HR.
Comments are closed.