BONTANG, Beritakaltim. Co — Komisi 3 DPRD Kota Bontang meninjau progres pembangunan rumah susun santri di pondok pesantren hidayatullah, pembangunan rumah susun sendiri menggunakan anggaran APBN senilai Rp. 6,6 miliar.
Peninjauan komisi 3 dipimpin langsung oleh Rustam. HS, ketua Komisi dan Rusli, Dahnial dan Agus Suhadi Anggota komisi serta di hadiri oleh Camat Bontang Utara,Dinas Perkim, Dinas PUPR, Dinsos, Ketua Pembina Ponpes Hidayatullah dan Kontraktor.
Usai melihat bangunan rusun ponpes, Rustam Ketua Komisi 3 DPRD Bontang, mengatakan kunjungan yang dilakukan bersama teman – teman komisi 3 ingin menanyakan progres pembangunan rusun ponpes.
kata dia, walaupun bangunan tidak menggunakan dana APBD Bontang, hal tersebut merupakan tugas dari komisi 3 sebagai bentuk pengawasannya terhadap bangunan yang berasal dari uang negara, apalagi hasil dari perjuangan pemerintah, sehingga, ponpes hidayatullah bisa mendapatkan bantuan rumah susun tersebut.
“Sudah sejauh mana progres pembangunan hingga hari ini, saya harap di bangun sesuai dengan Desain Enggenering Detail yang di berikan oleh kementerian perumahan dan pemukiman rakyat ,” ujar Rustam saat ditemui di Ponpes Hidayatullah, Jl. Imam Bonjol, Kelurahan Api – Api, Senin (13/8/2018).
Agus suhadi menambahkan, kontraktor pelaksana harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), karena hal tersebut yang paling penting dalam bekerja dimanapun, apalagi di atas ketinggian, menurutnya, hal tersebut agar pekerja yang berada di ketinggian tetap bekerja aman.
“Kami begitu masuk di area kontruksi di berikan helm, tapi saya lihat para pekerja di atas ketinggian tidak pake helm, body harnes hingga sepatu, tolong itu di berikan untuk keselamatan para pekerja,” terangnya.
Di temui di tempat yang sama, Dwi prasetyo, site manager PT. Prima Kaltim Mandiri sebagai kontraktor pelaksana, mengatakan, hingga hari ini progres yang ia kerjakan sudah mencapai 43 persen dengan estimasi selesai pada bulan oktober mencapai 100 persen, jika tidak ada kendala yang berarti, sedangkan kontrak akan berakhir pada 7 november 2018.
“Tentu kami ingin mendahului dari target yang diberikan,” ujarnya.
Kata dia, pihaknya mengerjakan bangun sudah sesuai dengan spek yang telah di berikan dan infrastruktur sendiri terdiri dari 20 kamar dan di lengkapi berupa furniture seperti kasur dan lemari.
“1 kamar bisa muat 4 sampai 8 orang dan Wcnya berada di sebelah masing – masing kamar,” ungkapnya.
“Kami akan melengkapi APD untuk para pekerja agar keselamatan menjadi yang utama,” tambahnya.#ADV#HR
Comments are closed.