BeritaKaltim.Co

Dua Kali tak Penuhi Panggilan Bawaslu, Benarkah Andi Arief Takut Diculik?

JAKARTA, beritakaltim.co- Kasus mahar Rp1 Triliun dari Sandiaga Uno untuk PAN (Partai Amanat Nasional) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) ditanggapi Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu). Hanya saja, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief sebagai pihak yang buka suara, sudah dua kali ingkar memenuhi panggilan Bawaslu.

Ketua Bawaslu Abhan, di Kantor Bawaslu, Jumat (24/8/2018) mengatakan, panggilan ketiga dijadwalkan Senin (27/8/2018).

“Kita harapkan hadir, mudah-mudahan nggak menunda lagi,” ujar Abhan. Bawaslu ingin mendapatkan bukti-bukti yang disampaikan Andi Arief, sehingga dia punya dasar untuk mempertimbangkan pemanggilan Sandiaga Uno.

Alasan Andi Arief tidak hadir, lantaran tidak berada di Jakarta. Hal tersebut sudah disampaikan ke Bawaslu sehingga meminta untuk dijadwal ulang.

Walau beralasan sedang tidak ada di Jakarta, tapi ketidakhadiran Andi Arief dalam dua kali panggilan Bawaslu memunculkan interpretasi yang bermacam-macam. Terutama berkembang dugaan ada pihak yang mengintimidasi Andi Arief.

Beredar kabar bahwa ada etnis tertentu yang dikerahkan pihak tertentu yang tidak menyukai ‘nyanyian’ Andi Arief soal praktik mahar politik. Etnis tertentu itu dikuatirkan akan memukuli bahkan menculik.

Andi Arief sendiri mengaku mendengar isu ada elite partai politik yang akan mengintimidasinya. Dia belum lama mendengar isu itu.

“Terhadap isu yang saya terima tadi malam bahwa salah satu ketua DPD partai politik di Jakarta yang mengorder etnis tertentu untuk mengintimidasi saya, tentu saya khawatir,” ujar Andi dalam keterangannya, Jumat (24/8/2018).

Andi mengaku sangat khawatir soal isu ancaman tersebut. Terlebih, ancaman itu berupa fisik.

“Sejak dulu saya paling takut menghadapi ancaman fisik ini karena itu lebih baik saya menghindar,” ucap Andi.

Ketua DPP Gerindra Habiburokhman memastikan ancaman itu tidak berasal dari parpol pendukung Prabowo-Sandiaga. Habiburokhman mengaku sudah mengecek ke empat partai pendukung Prabowo-Sandiaga.

“Jadi kalau soal ancaman, clear saya sudah cek tidak dari kubu empat partai tersebut, Gerindra, PAN, PKS, Demokrat, tidak dari situ. Kita nggak tahu dari mana. Sudah saya cek semua,” ujar Habiburokhman di kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/8). #le/detikcom

Comments are closed.