BONTANG, Beritakaltim. co — Meraih predikat terbaik 2 kategori perorangan pada Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2018, merupakan kebanggaan tersendiri bagi Rahmawati, Ketua Kelompok Usaha Bersama (Kube) Mekarsari, binaan Pupuk Kaltim. Dirinya tergerak menginisiasi program pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan kompos, sekaligus mengubah pola pikir warga sekitar tempat tinggalnya di RT.7 Kelurahan Guntung untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Diawali keprihatinan akan predikat hitam (Black Award) yang disematkan Pemerintah Kota Bontang pada 2010, atas kondisi lingkungan yang tak teratur dan penuh sampah, Rahmawati lahirkan gagasan pengelolaan kompos dengan memanfaatkan sampah daun kering yang bertebaran menjadi produk bernilai ekonomis.
“Itu tahun 2013, atas dorongan pak Yunus (Ketua RT.7 Guntung) dari awal hanya untuk mengajak warga bisa bersih-bersih, akhirnya ide pembuatan kompos dimulai,” kata Rahmawati.
Bak gayung bersambut, upaya Rahmawati pun dilirik Pupuk Kaltim, yang melihat potensi pengelolaan lingkungan sehat melalui pemberdayaan masyarakat, khususnya Ibu Rumah Tangga (IRT). Pupuk Kaltim mulai membina Kube Mekarsari dengan Program “Kompos Berbasis Masyarakat” sejak akhir 2013. Ragam pendampingan diberikan, mulai pelatihan manajemen kelompok, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, hingga fasilitas dan alat pengolah kompos.
Seluruh program juga dirancang maksimal, melalui rembug bersama Ketua RT dan Pupuk Kaltim, bekerjasama dengan Yayasan Bina Kelola Lingkungan (BIKAL) Kota Bontang. Hal ini agar penerapan program yang terlaksana sesuai dan tepat sasaran.
Lima tahun berjalan, Kube Mekarsari menampakkan hasil signifikan. Mulai pengelolaan lingkungan di RT.7 yang perlahan bersih dari sampah, kesadaran warga akan pentingnya menjaga lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan kompos dengan hasil produksi yang terus meningkat.
Kiprah itu kemudian mengantar Kube Mekarsari meraih Juara 1 Nasional Kube Berprestasi pada 2016 dan Rahmawati pun menjadi Inspirator Terbaik pada ajang Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Kaltim 2017. Tahun ini, tak hanya Rahmawati, Kube Mekarsari turut meraih Predikat Gold ISDA 2018, serta menjadi salah satu program terbaik yang diusulkan Pupuk Kaltim.
“Ini semua berkat pembinaan dan pendampingan dari Pupuk Kaltim hingga Kube Mekarsari mampu berkembang dengan baik,” tuturnya.
Gagasan Rahmawati melalui Kube Mekarsari dinilai mencakup sejumlah poin dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pemberdayaan masyarakat dengan menciptakan lapangan pekerjaan, hingga menurunkan angka kemiskinan, khususnya di RT.7 Kelurahan Guntung.
Penurunan tingkat kemiskinan di RT.7 terbilang drastis, dari 30 warga miskin pada 2013, saat ini tersisa 13 warga. Selebihnya mampu mandiri dan memperbaiki perekonomian keluarga, pasca pemberdayaan di Kube Mekarsari, dengan rata-rata penghasilan Rp500.000 hingga Rp1.000.000 per bulan.
Poin tersebut menjadi salah satu penilaian utama ISDA 2018 oleh tim juri Corporate Forum for Community Development (CFCD), disamping peranan dirinya sebagai ketua Kube dalam menciptakan inovasi baru yang berkelanjutan, termasuk kiat serta kendala, hingga peran Perusahaan dalam pembinaan.
“Penilaiannya cukup ketat dan cuma satu hari. Ditambah kita harus meyakinkan juri kalau program itu berjalan baik dan sesuai target. Alhamdulillah kerja keras kami akhirnya diganjar penghargaan ini,” lanjut ibu dua anak ini.
Pihaknya mengaku sama sekali tak terpikir mampu meraih sejumlah penghargaan bergengsi atas apa yang dilakukan selama ini. Adanya dukungan serta doronganPupuk Kaltim untuk mengembangkan usaha kompos yang kini dilakoni 23 IRT di Kube Mekarsari, juga memacu semangatnya untuk berbuat lebih bagi masyarakat dan Kota Bontang.
“Ini semata wujud terima kasih kami atas apa yang diberikan Pupuk Kaltim, agar mampu berbuat bagi masyarakat dan daerah. Tanpa pembinaan dari Pupuk Kaltim, kami yakin tak akan sampai di titik ini,” tutur dia.
Ke depan kata dia, wanita kelahiran Marangkayu 6 Maret 1974 ini menargetkan Kube Mekarsari menjadi usaha mandiri dan tidak terus bergantung sebagai mitra binaan Pupuk Kaltim. Pengembangan itu guna mencapai tujuan berkelanjutan sehingga mampu memberdayakan masyarakat dengan cakupan yang lebih luas.
Langkah tersebut pun diakuinya juga didorong Pupuk Kaltim, bahkan membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak. Harapannya, Kube Mekarsari mampu menjadi mitra strategis Perusahaan untuk penyediaan kompos daun sebagai bahan baku Biotara. “ ini gagasan besar dan saat ini kita upayakan bagaimana program ini bisa mencakup lebih luas. Minimal bagi seluruh warga miskin di Kelurahan Guntung,” terang Rahmawati.
Ia berharap, Prestasi serupa mampu dicapai seluruh mitra binaan Pupuk Kaltim dan bisa mandiri dengan usaha yang dijalani, utamanya pemberdayaan masyarakat secara luas, serta mengikis angka pengangguran dan tingkat kemiskinan di Kota Bontang, melalui penciptaan lapangan kerja yang layak dengan tetap memperhatikan faktor lingkungan yang bersih dan sehat.
“Saya yakin itu juga visi dari CSR Pupuk Kaltim bagi masyarakat dan jangan sia-siakan kesempatan itu,” tutupnya. #nav#HR.
Comments are closed.