BeritaKaltim.Co

Tiap Tahun Ekspor Pupuk Indonesia Meningkat, Aas : Kita Tetap Prioritaskan Komsumsi Dalam Negeri

 

BONTANG, Beritakaltim.co — Menjadi garda terdepan meningkatkan Produksi Ketahanan Pangan Nasional merupakan komitmen dari Pupuk Indonesia melalui kinerja positifnya di triwulan ke III tahun 2018. Terbukti penjualan pupuk hingga september 2018 mencapai 8.965 ton, meningkat 7 persen dari perioede tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT. Pupuk Indonesia (persero), Aas Asikin Idat mengatakan, penjualan pupuk untuk sektor PSO (Public Service Obligation) merupakan penyaluran pupuk bersubsidi ke sektor tanaman pangan, hingga kini telah mencapai 6.633.982 ton, mengalami peningkatan lebih dari 300 ribu ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kami tetap akan memprioritaskan kebutuhan pupuk untuk pangan, dalam mengamankan kebutuhan petani nasional dan menyalurkan pupuk bersubsidi dengan semakin efektif, agar dapat diterima oleh petani yang berhak memperolehnya”, ujar Aas saat Rapat Koordinasi di ruang media center Hotel Equator Bontang, Kelurahan Guntung, Sabtu (27/10/2018).

Kata dia, peningkatan penjualan tersebut tidak bisa dilepaskan dari peningkatan penjualan ekspor yang tinggi dengan mencapai hingga 770.200 ton, meningkat 60 persen dari tahun 2017. Namun, ia menegaskan bahwa prioritas utama perusahaan tetap untuk memenuhi kebutuhan sektor tanaman pangan dalam rangka penugasan PSO.

“Ijin ekspor hanya bisa keluar jika kebutuhan dan stok dalam negeri sudah aman.”, terangnya.

Ia menambahkan, tidak hanya ekspor yang di lakukan Pupuk Indonesia, namun penjualan di sektor non subsidi, khususnya perkebunan juga mengalami kenaikan menjadi 1.552 juta ton , mengalami kenaikan sekitar 200 ribu ton dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017. Selain peningkatan penjualan, kinerja produksi juga lebih baik dibandingkan 2017.

“Total produksi pupuk kami meningkat 12 persen, saat ini produksi kami sudah mencapai 5.645 juta ton untuk semua jenis pupuk dan 4.346 juta ton untuk produksi amoniak”, ungkapnya.

Selain terus menggenjot produksinya, Pupuk Indonesia juga terus meningatkan efisiensi pemakaian bahan baku gas, rasio konsumsi gas dalam memproduksi pupuk mencapai 28,5 MMBTU per ton, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pabrik-pabrik kami bisa berjalan lebih baik dan efisien sehingga bisa menghemat bahan baku. Penghematan ini ujungnya juga akan berimbas pada harga pokok produksi, yang sekaligus akan mengurangi beban subsidi Pemerintah”, tutupnya.#Adv#HR.

Comments are closed.