TANJUNG REDEB, beritakaltim.co – Puskesmas Kelurahan Kampung Bugis Jalan H Isa I selama ini kekurangan ruang praktik, khususnya untuk anak. Empat kegiatan yang seharusnya dilakukan di dalam ruangan yang terpisah, terpaksa harus menjadi satu ruangan.
Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Kelurahan Kampung Bugis H Bachri saat kunjungan Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo ke sana. Ia menyampaikan bahwa keterbatasan ruangan tersebut terdiri dari ruang poli anak, gizi anak, Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MBTS).
Kondisi ini pun membuat ruangan tersebut menjadi sempit, pasien sakit pun sedikit terganggu, terlebih lagi dengan kondisinya yang sedang sakit. Apalagi setiap harinya jumlah pasien yang berkunjung cukup banyak dengan rata-rata 150 pasien. “Untuk penerimaan pasien, kami tidak membatasi walaupun ruangan kami sempit. Jika misalnya di poli anak, itu mengharuskan untuk ke DDTK ya ke DDTK. Jadi kami tidak membatasi berapa saja pasien yang harus diperiksa,” terangnya.
Namun ia menilai agar masing-masing kegitan ditempatkan di ruangan sendiri. Seperti melakukan konsultasi masalah gizi, mereka membutuhkan suasana yang private dan tidak ada gangguan dari luar. “Seperti ruangan di poli umum, semestinya ada ruangan untuk poli pasien lanjut usia tetapi karena keterbatasan ruangan. Jadi sebisa mungkin kami mengatasi semuanya, dengan pelayanan yang kami berikan,” jelasnya.
Namun untuk pelayanan puskesmas, Bachri menjamin, pasien yang berkunjung akan dilayani sebaik mungkin.
Sementara Wakil Bupati Agus Tantomo menyampaikan bahwa kondisi ini memang perlu untuk diperbaiki. Mengingat lonjakan pasien yang sangat banyak setiap hari sementara ruangan yang cukup sempit. “Kalau kita lihat posisinya kan di tengah, jadi yang dari Tanjung ataupun Sambaliung ke sini semua,” ujarnya.
Ada beberapa opsi yang bisa diambil untuk mengatasi persoalan ini, seperti melakukan perluasan dengan pembangunan kembali beberapa ruangan.
“Di sebelah kan ada lahan Kadin, apakah memang memungkinkan untuk tukar guling sehingga pembangunan bisa diluaskan lagi. Tapi ini hanya opsi saja. Yang selanjutnya yaitu menunggu pembangungan rumah sehat yang akan dilakukan di eks gedung BPU. Jika ini selesai dibangun bisa saja beban di puskesmas sana berkurang,” pungkasnya. (adv)
Comments are closed.