SAMARINDA, beritakaltim.co- Pesatnya teknologi digital saat ini ternyata sudah diantisipasi oleh Pemerintah Kota Samarinda, jauh-jauh hari dengan menyiapkan sekolah-sekolah yang berbasis IT (Informatika dan Teknologi).
Hal ini dikatakan Wali Kota Samarinda H Syaharie Jaang usai menghadiri pembukaan BEKraf Developer Day, Sabtu (14/9/2019) di ruang serbaguna Hotel Harris Samarnda.
”Saya rasa SDM kita mampu bersaing, kita punya sekolah sekolah unggulan kok di bidang IT. Salah satunya SMK 7. Anak-anak kita di sana bisa kita andalkan menghadapi tantangan kemajuan dunia digital. Kita juga punya startup lokal seperti pesanbungkus.com yang kita harapkan juga bisa menunjang para pelaku usaha kreatif yang ternyata jumlahnya cukup banyak,” ucap Jaang.
Menurutnya, pemerintah kota memang sudah mengantisipasi dengan mendirikan sekolah-sekolah berbasis IT, namun sayangnya saat ini mereka tidak bisa lagi melakukan pembinaan secara langsung karena keberadaan sekolah unggulan ini sekarang langsung berada di bawah pembinaan dinas pendidikan propinsi.
”Sekarang sekolah ini langsung ditangani provinsi. Jadi kita tidak bisa masuk terlalu jauh dalam pembinaan dan juga kebijakan. Namun saya yakin keberadaan anak-anak kita di sana dengan dukungan tenaga pengajar bisa menjawab tantangan kemajuan teknologi digital saat ini,” ucapnya, optimis.
Dikatakannya, dia mendukung sepenuhnya kegiatan yang dilakukan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) guna mempersiapkan diri menghadapi persaingan di era revolusi i industri 4.0.
“Kalau soal dukungan sudah jangan ditanya, kita dukung. Fasilitas kita sudah siap semua. Dari itu, harapannya bisa lahir SDM tenaga TIK di Samarinda, biar pengusaha industri online gak susah cari IT dari luar kota. Anak-anak Samarinda pun banyak,” lanjutnya.
Mewadahi potensi para generasi muda di Kaltim, khususnya kota Samarinda, BEKraf melalui Deputi Infrastruktur, Dr. Hari Sungkar, yang hadir dalam ajang BEKraf Developer Day di Hotel Haris Samarinda, menerangkan, tema kegiatan itu adalah “Peluang dan Tantangan menghadapi Era Revolusi Industri 4.0”, BDD akan memfasilitasi 500 peserta pelaku ekonomi kreatif subsektor aplikasi dan game yang ada di Samarinda dan sekitarnya.
“Para peserta nantinya akan transfer ilmu dengan para pakar serta pelaku industri kreatif digital di tanah air,” terang Hari.
Badan Ekonomi Kreatif (BEKraf) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggungjawab di bidang ekonomi kreatif dengan enam belas (16) subsektor. BEKraf memiliki visi membangun Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam ekonomi kreatif pada 2030 mendatang.
BEKraf juga menetapkan ada 16 subsektor dari industri kreatif yang menjadi fokus untuk dikelola dan dikembangkan. Terbentuknya BEKraf merupakan optimis pemerintah bahwa ekonomi kreatif pasti akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
“Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang semakin melejit. Ini ditandai dengan maraknya berbagai aplikasi juga game buatan anak muda kita, yang akan membuat perkembangan cukup pesat serta memberikan dampak positif di bidang ekonomi sosial budaya,” tutup Hari. #kiah
Comments are closed.