
SANGATTA, beritakaltim.co – KPUD Kutai Timur (Kutim) akhirnya meluncurkan maskot resmi Pilkada Kutim 2020. Kegiatan peluncuran dipusatkan di area Ruang Akasia Gedung Serba Guna GSG (GSG), Bukit Pelangi, Kamis (5/12/2019). Peluncuran maskot untuk mendukung Pilkada 23 Sepember 2020 mendatang ini turut dihadiri Seskab Irawansyah, Ketua KPU Kaltim Rudiansyah HN, Ketua KPU Kutim Ulfa, perwakilan KPUD 10 Kabupaten/Kota, dan sejumlah undangan lain.
Si Badas, buaya yang berasal dari Kecamatan Long Mesangat ini pun terpilih menjadi maskot andalan setelah mendapatkan nilai tertinggi hasil pemilihan dewan juri yang independen. Dalam maskot ini, Badas dikolaborasikan menggunakan sarung wakaroros, salah satu batik khas Kutim.
“Badas dipilih karena mewakili hewan endemik Kutim. Dewan juri pun tertarik dan tidak segan-segan menahbiskan Badas menjadi juara maskot Pilkada Kutim 2020. Lewat maskot ini, Badas ingin mengajak seluruh warga di 18 Kecamatan bisa mewujudkan Pilkada cerdas dan berintegritas. Menuju kualitas penyelenggaran Pilkada kita yang dapat dipertanggungjawabkan,” paparnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kaltim Rudiansyah HN mengharapkan tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Kutim 2020 tinggi. Karena tentunya akan diberikan moral besar kepada yang terpilih. Untuk menjaga komitmen apa yang disampaikan dalam masa kampanye.
“Pemilih harus cermat apa yang dijanjikan calon pasangan. Selanjutnya KPU dan Bawaslu harus bisa merangsang Pilkada lewat pasangan calon yang ditetapkan dapat menjawab problematika yang didasarkan masyarakat. Prinsip Pilkada harus dimaknai secara substansi,” jelasnya.
Rudiansyah pun menambahkan Kutim sempat menjadi juara ketiga di Pilkada Kutim 2015 tingkat partisipasi terendah.
“Bukti ini pun menjadi pekerjaan rumah metode sosialisasi. KPU harus mampu meningkatkan tingkat partisipasi, ubah sedikit metode kurangi tingkat sosialisasi dengan mendatangi masyarakat, kurangi ke luar daerah contohnya studi banding,” terangnya.
Selanjutnya Rudi juga memberikan arahan kepada KPUD Kutim, agar anggaran Rp 49 Miliar untuk membiayai Pilkada Kutim 2020 bisa digunakan dengan benar dan terarah.
“(Dana) Rp 49 Miliar ini bukan uang KPU ataupun uang daerah. Ini uang rakyat yang digunakan untuk membiayai para calon, sehingga masyarakat harus paham mereka yang membiayai. Jangan sampai ada transaksi money politics. Kita wajib mensukseskan Pilkada ini dengan menjaga integritas, mengajak pasangan calon berkompetisi dengan kualitas cerdas serta pemilihnya juga cerdas, ini syarat mutlak,” tandasnya.
Seskab Irawansyah yang mewakili Bupati Ismunandar menuturkan anggaran yang sudah ada sebesar Rp 49 Miliar, cukup membiayai Pilkada Kutim 2020. Dalam hal ini Pemkab Kutim juga telah membagi pos-pos anggaran untuk mensukseskan Pilkada seperti untuk Bawaslu, dan Polres Kutim.
“Kita harapkan semua kerja sama ini terjalin baik dengan anggaran yang sudah disediakan, seluruh pihak yang berkepentingan dapat menjalankan amanah dalam mensukseskan Pilkada Kutim 2020. Selanjutnya memberikan motivasi kepada masyarakat. Harus banyak memberikan sosialisasi. Contohnya ketika hujan pemilih tidak datang. Bisa juga dibantu dengan dijemput mobil perusahaan. Mereka pun tidak kesulitan khususnya para pekerja di perkebunan sawit. Saya harap penyelengaraan pemungutan di 685 TPS di 139 desa dan 2 kelurahan dapat berjalan lancar,” tutupnya. (hms13)
Comments are closed.