
TENGGARONG, beritakaltim.co- Setelah beberapa waktu lalu menyaksikan langsung berbagai potensi di Kutai Timur (Kutim), rencana investasi kesultanan Brunei Darussalam di “Tuah Bumi Untung Benua” ditindak lanjuti serius, dengan kunjungan kedua oleh rombongan dari negeri jiran tersebut.
Karena masih di tanah Kutai, rombongan dari Kesultanan Brunei Darussalam sebanyak 14 orang, pada kunjungan kedua kali ini sengaja sowan ke Kesultanan Kutai Ing Martadipura di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (25/12/2019).
Rombongan dipimpin Pangeran Yura Kesteria Pangeran Hj Muhammad Yusof, selaku Executive Chairman Brunei Darussalam BIMP-EAGA Business Council (BD-BEBC) didampingi Sekretarisnya Bagazale Bujang. Bupati Kutim H Ismunandar selaku kepala daerah di Kutim turut mendampingi calon investor tersebut.
Kedatangan rombongan Pemkab Kutim dan Kesultanan Brunei Darussalam ini disambut Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Adji Muhammad Arifin di Kedaton Kesutanan Kutai.
Sekretaris Keraton Kesultanan Kutai Ing Martadipura DR Ir Awang Yakup Lukman mewakili Sultan menyampaikan sambutan selamat datang. Pada intinya pihak Kesultanan Kutai mendukung siapa saja yang ingin berinvestasi di Tanah Kutai. Apalagi antara Kesultanan Kutai dan Kesultanan Brunai diikat oleh sejarah hubungan bilateral yang sangat baik dimasa lalu.
“Tidak salah jika (Brunei Darussalam) ingin investasi di Kutim. Karena Kutim bergairah dan potensial untuk pengembangan investasi,” kata Awang Yakup.
Pihak kesultanan Kutai juga bersedia menfasilitasi jika ada permasalahan lahan yang menghambat investasi. Dia berharap jika sudah berjalan, investasi ini nantinya bisa berdampak baik pada Kabupaten Kutim dan kesultanan Kutai pada umumnya.
“Kami juga mengapresiasi dan berterimakasih kepada Bupati Kutim H Ismunandar yang menaruh perhatian lebih pada kesultanan Kutai,” tutupnya.
Pangeran Yura Kesteria Pangeran Hj Muhammad Yusof, selaku Executive Chairman (BD-BEBC) kepada pihak kesultanan Kutai menjelaskan bahwa dua kali kunjungannya ini adalah memastikan investasi yang bisa dilakukan oleh BD-BRBC.
“Kesesuaian untuk investasi yang sepatutnya, terutama dari segi membangun muslimin. Meningkatkan sosio ekonomi di Kaltim. Kami telah merangka strategi niaga, sesuai di kuasaan (wilayah Kutim),” jelas dalam bahasa melayu yang kental.
Penentuan Kaltim sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) yang baru juga menjadi peluang emas investasi yang akan diambil oleh pihak BD-BRBC. Dengan maksud sama-sama meningkatkan kemajuan.
“Investasi ini menghormati sumbangan-sumbangan kesultanan Kutai dimasa lalu,” katanya.
Investasi yang bakal dikembangkan meliputi banyak sektor. Pertanian dalam arti luas hingga peternakan. Pendidikan Islam, olahraga, perhotelan hingga pariwisata. Terakhir sebelum menutup sambutannya, Yura mengaku sangay terkesan dengan sambutan masyarakat Kaltim, khususnya Pemkab Kutim dan Kesultanan Kutai. Dari ramah tamahnya hingga jamuan makan dengan menu tradisionalnya. Saat ini prosedur administrasi tengah berjalan. Kemungkinan pada kunjungan berikutnya program sudah berjalan.
Bupati Kutim H Ismunandar (bergelar Pangeran Surya Praja) didampingi Sekretaris Kabupaten Kutim H Irawansyah, Kepala Bappeda H Edward Azran mengawali sambutan memohon maaf kepada rombongan kesultanan Brunei Darussalam karena sebelumnya tak bisa menemani lantaran pendidikan di Lemhanas.
“Kami menyambut baik investasi dari Brunei, paling tidak bisa memajukan tanah Borneo,” harap Ismu.
Dia berharap kerjasama ini bisa mempererat hubungan kekerabatan kesultanan yang ada di tanah Borneo sejak dulu kala. Setelah silatirahim, kunjungan dilanjutkan ke Museum Mulawarman dan makan siang di rumah makan Tepian Pandan. (hms3)
Comments are closed.