SAMARINDA, beritakaltim.co- Komisi II DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara mengunjungi Komisi II DPRD Provinsi Kaltim membahas beberapa hal mengenai sektor-sektor ekonomi yang akan dikembangkan di Kabupaten Kukar, Selasa (21/1/2020).
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kukar, Betaria Magdalena mengatakan, kedatangan rombongan Komisi II DPRD Kukar bertamu ke para legislator tingkat provinsi karena ingin menanyakan lebih lanjut dalam bidang ekonomi. Khususnya soal penyetoran pajak kendaraan berat ke kas daerah yang selama ini belum maksimal.
“Dengan banyaknya perusahaan yang ada di kabupaten kutai kartanegara, belum semuanya dan belum maksimal menyetorkan pajak. Syukur-syukur dapat 50 persen yang membayar pajak khusus mengenai alat berat,” urainya usai rapat di gedung D lantai 3, Karang Paci, Samarinda.
Disektor pariwisata, Kabupaten Kutai Kartanegara masih berharap banyak pada pariwisata Pulau Kumala. Mulai dari karcis hingga dan hal-hal lain mengenai itu.
“Kalau mengenai pendapatan objek wisata, seperti kita ketahui, di kukar terdapat objek wisata pulau kumala. Nah pendapatan dari tiket atau karcis yang mengunjungi ke pulau kumala, kami dari komisi II juga belum menerima penjelasan dan pemaparan lebih lanjut,” beber Betaria.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kukar tersebut menjelaskan di kabupaten Kutai Kartenegara terdapat dua jenis ikan yakni ikan air tawar dan ikan air asin (laut). Kalau ikan air asin Kabupaten Kukar masih mengandalkan ikan yang berasal dari Kecamatan Samboja dan tantangan terbaru yakni pengawasan dalam penyebaran ikan Nila yang dinilai ikan predator.
“Bisa dikategorikan ikan nila ini semacam predator, karena ikan nila ini malah bertambah banyak, sementara ikan lokal seperti ikan papuyu, biawan dan gabus malah berkurang. Kita akan terus mencari solusi terkait itu, mungkin peternakan ikan nila harus ditambak bukan dilepas secara liar agar ikan nila tidak memakan ikan-ikan jenis lain,” bebernya.
Sementara Ketua Komisi II DPRD Provinsi, Veridiana Huraq Wang mengatakan, kunjungan Komisi II DPRD Kukar untuk menyampaikan keprihatinan terhadap masalah perikanan.
“Mereka prihatin terkait menurunnya produksi ikan lokal. Salah satu penyebabnya adalah adanya kompetitor baru, yaitu ikan nila yang dilepas secara liar di perairan kutai kartanegara, sehingga ikan nila ini menjadi kompetitor merebut makanan ikan-ikan lokal,” tukas Veridiana usai rapat.
Menurut Veridiana ikan-ikan lokal di Kabupaten Kutai kartanegara menjadi langka seperti ikan biawan, papuyu dab gabus.
“Nah mereka datang, pertama dari sisi pengawasan. Karena sisi pengawasan berada di pemerintah provinsi kalimantan timur, adapun pengawasan terkait pola penangkapan ikan di sana dengan mendirikan UPTD-UPTD,” tambahnya.
Kedatangan Komisi II DPRD kukar juga bermaksud berkonsultasi terkait Pendapatan Asli Daerah.
“Memang betul kita hanya menyampaikan saran supaya kalau masalah PAD itu mereka harus pergi ke Bapenda, kemudian terkait pajak alat berat yang menunggak itu datanya semua ada di Bapenda, ada yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan ada juga yang menjadi kewenganan pemerintah kabupaten,” tutupnya. #
Wartawan: Heriman
Comments are closed.