BeritaKaltim.Co

Abdul Haris: Disdik Harus Kembali Tingkatkan Nilai Pendidikan di Bontang

BONTANG, beritakaltim.co – Penghargaan anugerah kihajar 2019 kali ini harus beralih ke kabupaten Kutai Timur, penghargaan di dunia pendidikan yang biasa diterima Kota Balikpapan dan Bontang. Pada tahun 2019 Provinsi Kalimantan Timur hanya satu kabupaten yang menerima penghargaan yakni Kabupaten Kutai Timur.

Anggota Komisi I DPRD Bontang, Abdul Haris mengatakan bahwa, lepasnya anugrah Kihajar tahun 2019 ini perlu disikapi secara serius, mengingat Bontang baru pertama kali tidak menyambet anugrah kihajar.

Anggota DPRD yang juga mantan kepala sekolah Swasta di Kota Bontang ini pun baru mengetahui kalau Kota Bontang lepas penghargaan anugerah kihajar, Ia pun meminta pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bontang untuk berbenah.

“Ini perlu disikapi, karena secara insfrastruktur bontang tidak kalah dengan kota lain, tidak ada bangunan sekolah yang berbahan dasar kayu serta mutu pendidikan di Bontang sangat baik,” ungkap anggota DPRD dari fraksi PKB tersebut, Rabu (5/2/2020) sore.

Disinggung akan nilai apa yang menjadi dasar dari penetapan penghargaan terhadap 16 kota/kabupaten yang menerima penghargaan bergengsi di bidang pendidikan, Abdul Haris masih belum mengetahui. Akan tetapi, Ia tak bisa mengambil kesimpulan mengingat pemerintah Kota Bontang lebih mementingkan hasil nyata ketimbang sebuah penghargaan.

“Yang jelas,kita harus dukung segala program pemerintah, dan untuk anugrah kihajar yang lepas tahun ini masih bisa kita dapatkan di tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, Anugrah kihajar adalah apresiasi kepada daerah yang memiliki komitmen dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom).

Sesuai data dari website resmi https://www.kemdikbud.go.id. Tahun ini, Kemendikbud memberikan penghargaan kepada 16 kepala daerah provinsi, kota/kabupaten di Indonesia. Aspek yang dinilai pada penganugerahan ini antara lain kebijakan, tata kelola, praktik baik terkait TIK, manajemen, dan komitmen untuk peningkatan sumber daya manusia, dampak pada guru, siswa dan prestasi sekolah, serta inovasi-inovasi yang dilakukan di daerahnya.

Para kepala daerah penerima Anugerah KIHAJAR ini terbagi atas 3 kategori yaitu utama, madya, dan pertama.
Kategori utama diraih oleh:
(1). Badingah, Bupati Gunung Kidul;
(2). Tri Rismaharini, Walikota Surabaya; dan
(3). Haryadi Suyuti, Walikota Yogyakarta.

Untuk kategori madya diraih oleh:
(1). I Nyoman Giri Prasta, Bupati Badung;
(2) Olly Dondokambey, Gubernur Sulawesi Utara;
(3). Sutiaji, Walikota Malang;
(4). Oded M. Danial, Walikota Bandung;
(5). Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, dan
(6). Hendrar Prihadi, Walikota Semarang.

Selanjutnya untuk kategori pertama diraih oleh:
(1). Ismunandar, Bupati Kutai Timur;
(2). Adnan Purichta Ichsan, Bupati Gowa;
(3). Ashari Tambunan, Bupati Deli Serdang;
(4). Aminullah Usman, Walikota Banda Aceh;
(5). Benhur Tomi Mano, Walikota Jayapura;
(6). Nadjmi Adhani, Walikota Banjarbaru; dan
(7). Muhammad Thaher Hanubun, Bupati Maluku Tenggara.( Adv )

Wartawan : Ismail

Comments are closed.