BeritaKaltim.Co

Aliansi Mahasiswa Kritisi Kutai Timur

SAMARINDA, beritakaltim.co- Aliansi Mahasiswa Kutim Bersatu (AMKB) menggelar diskusi lintas daerah Kecamatan mengangkat persoalan lingkungan, pendidikan, kesehatan, sosial, kurangnya pemberdayaan masyarakat, ketenagakerkaan termasuk buruh pertambangan dan sawit yang mereka anggap banyaknya perusahaan di daerah tapi tidak sama sekali memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan baik infrastruktur maupun suprastruktur desa.

“Kami menilai maraknya perusahaan pertambangan dan kelapa sawit mestinya ada memberikan dampak positif terhadap masyarakat, misalnya segi pembangunan infrastruktur, suprastruktur yang perlu ditingkatkan, juga masalah buruh yang seringkali terjadi, sebab ini bukan masalah yang baru terjadi,”ucap Humas Aksi Yohanes Richardo Nanga Wara pada, Minggu (02/09/2020), Samarinda.

Richardo menyebut aliansi tersebut murni berasal dari Kecamatan, ada 6 organisasi yang berasal dari Kecamatan diantaranya ada IKBM Kaubun, HIMASTA Sangatta, HMP Kaliorang, Hipma K Muara Bengkal, Hima WK Wahai Kombeng dan IKM Bengalon yang bergeraknya berangkat dari keresahan bersama.

“Kita merasa ini masalah dan tanggung jawab bersama, meskipun baru-baru ini Pemerintah mengeluarkan kucuran anggaran besar terhadap organisasi besar tersebut sebenarnya tidak tepat sasaran apabil tidak memberikan feedback yang jelas,”terang Richardo.

Dirinya menambahkan kedepannya aliansi mahasiswa tersebut akan melakukan konsolidasi seluas-luasnya untuk melibatkan lebih banyak lagi mahasiswa yang berasal dari Kecamatan di Kutim dan menyiapkan persiapan agenda jangka panjang, jangka pendek dan jangka panjang kedepannya.

“Langkah berikutnya kita akan mengkaji lebih dalam lagi baik secara penguatan secara data maupun fakta sebagai bahan masalah hingga rekomendasi, terdekat akan mengadakan FGD (Focus Group Discussion) hingga pengawalan bersama atas masalah di daerah, apabil tidak ada kinerja yang baik maka kita akan melakukan gebrakan-gebrakan sebagai alternatif yang perlu ditempuh,”tegas Richardo diakhir. #

Wartawan: Heriman

Comments are closed.