BeritaKaltim.Co

Ke Yogya, Komisi II Pelajari Konsep Pertanian dan Pariwisata

SAMARINDA, beritakaltim.co- Komisi II DPRD Provinsi Kaltim punya harapan sektor pertanaian dan pariwisata Kaltim bisa saling sinergi. Dalam kaitan itu mereka melakukan kunjungan ke Dinas Pertanian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam kunjungan tersebut Komisi II disambut Kepala Dinas, Sekretaris dinas serta beberapa staf Dinas Pertanian provinsi DIY.

Sekertaris Komisi II, Bagus Susetyo mengatakan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta walaupun memiliki lahan pertanian yang tidak terlalu luas namun bisa menjelma sebagai daerah penghasil beras.

“Pemda provinsi DIY meski dengan lahan pertanian yang tidak begitu luas (terbatas) yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kotamadya, sudah memetakan hasil pertanian pangan, hortikultura dan peternakan berdasarkan potensi lahan dan tingkat kesuburan tanah. Misalnya di kabupaten Sleman wilayah utara yang tanahnya relatif lebih subur, banyak diarahkan ke persawahan dan hortikultura. Sementara dengan kabupaten gunung kidul yang lebih tandus, diarahkan untuk peternakan kambing, itik dan sapi, meski tanaman singkong juga bisa menghasilkan,” urai Bagus Susetyo saat dikonfirmasi via whatsApp, Sabtu (14/3/2020).

Walaupun Provinsi DIY secara kebutuhan beras tercukupi, namun untuk kebutuhan sayuran dan susu masih mengekspor dari daerah lain.

“DIY relatif untuk beras atau pangan sudah tercukupi, hanya kebutuhan sayur dan susu masih sebagian dikirim dari luar DIY, namun khusus buah salak pondoh, termasuk hasil buah salak pondoh sudah orientasi ke ekspor dengan membuat sertifikasi supaya bisa diterima di luar negeri,” ungkap Bagus.

Untuk menyiapkan Kalimantan Timur sebagai daerah swasembada pangan, Kaltim harus menambah lahan pertanian di luar lahan perkebunan.

“Ini yang perlu dilakukan dinas pertanian (Kaltim) kita untuk bisa menambah lahan/tanah untuk areal pertanian di luar perkebunan sehingga ketahanan pangan swasembada beras dan sayuran bisa teratasi,” tambahnya.

Lebih jauh Bagus menjelaskan Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Pertanian agar bisa menjadikan potensi pertanian juga menjadi potensi pariwisata.

“Satu lagi yang perlu ditiru untuk potensi pertanian juga bisa dijadikan potensi wisata. Wisata di setiap desa dibuat pengolahan sawah tradisional dengan bajak dan ngluku yang istilah mereka “angkat ganjel” artinya dimana ada potensi satu kegiatan dinas, dinas yang lain harus ikut mendukung dan biasanya dihubungkan dengan potensi wisata, infrastruktur dari dinas PU juga ditingkatkan,” tutup Bagus. #

Wartawan: Heriman.

Comments are closed.