HALO IBU KOTA BARU
EDISI MINGGU KE-4 MARET 2020
KALTIM TV: Pemerintah Indonesia masih On track di tengah bencana pandemik Covid-19. Tiga nama tokoh berkelas internasional sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, duduk sebagai Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Negara baru.
Ketiga tokoh itu adalah Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris yang juga Executive Chairman Institute for Global Change. Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Uni Emirat Arab dan Masayoshi Son, CEO SoftBank Masayoshi Son, orang terkaya kedua di Jepang.
Sebagai Dewan Pengarah pembangunan ibu kota negara Indonesia yang baru, peran ketiganya cukup besar dalam hal melibatkan investasi internasional dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara baru yang diprediksi besarannya mencapai 466 triliun. Keterlibatan investasi swasta dibutuhkan, karena pemerintahan Joko Widodo mengancer-ancer hanya mengalokasikan 19 persen biaya IKN dari APBN.
Terlibatnya tokoh-tokoh internasional dari Ingris, Jepang dan Emirat Arab, karena Indonesia membutuhkan kepercayaan dunia internasional. Ketiga tokoh itu sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan menyatakan persetujuannya duduk sebagai Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Negara Baru.
**
SIAPA 3 WAJAH INTERNASIONAL ITU?
Tony Blair, punya nama lengkap Anthony Charles Lynton Blair, lahir pada 6 Mei 1953 di Edinburg, Skotlandia dan menjadi Perdana Menteri Inggris yang diusung oleh Partai Buruh selama 10 tahun, yakni mulai 1997 hingga 2007.
Dia merupakan Perdana Menteri termuda dan terlama kedua setelah periode 1812. Blair merupakan putra pengacara dan dia juga lulusan Perguruan Tinggi St John di Universitas Oxford yang membuatnya mempelajari bidang hukum, ide-ide keagamaan dan musik populer.
Catatan menarik pada era pemerintahannya, perusahaan swasta diberi peran penting dalam membiayai proyek infrastruktur negara. Itu juga yang menjadi penyebab dia sering mendapat kecaman lawan politiknya, karena dianggap sistim pembiayaan swasta itu tak menguntungkan bagi para pembayar pajak. Saat ini dia sebagai Executive Chairman Institute for Global Change.
Tokoh Kedua yang akan berperan dalam pembangunan ibu kota negara baru adalah Masayoshi Son. Menurut majlah Forbes, dia orang terkaya kedua di Jepang dengan total aset senilai USD 25,1 miliar alias Rp 251,4 triliun, dengan asumsi kurs Rp 14.025.
Perusahaannya, Softbank, bukan bukan baru di Indonesia. Dialah yang telah menyuntikkan dana ke berbagai perusahaan startup/ seperti Grab, Tokopedia hingga Uber.
Masayoshi Son punya sejarah hidup yang menarik. Miliarder ini bukan berasal dari keluarga berada. Son adalah pria keturunan Korea yang lahir di Jepang dengan keadaan miskin. Keluarganya bekerja sebagai penambang batu bara sedangkan ayahnya menjual ikan dan mengurus peternakan babi.
Son pernah kuliah di University of California, Berkeley tahun 1976. Saat itu dia memutuskan ingin menjadi distributor software PC (perangkat lunak personal computer) yang saat itu belum terkenal. Akhirnya dia membuka bisnis jalur distribusi agar pencipta software bisa menjual produk mereka.
Lain lagi cerita tokoh ketiga yang diminta Presiden Joko Widodo menjadi Dewan Pengarah Ibu Kota Negara baru. Sosok ini adalah Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, seorang Putra Mahkota Uni Emirat Arab. Presiden Joko Widodo sendiri yang menjelaskan siapa sosok yang sangat berpengaruh di Uni Emirat Arab itu. Menurut Jokowi Syekh Mohamed bin Zayed memiliki pengalaman dalam merombak total Abu Dhabi, membangun kota baru namanya Masgar City, selain juga memiliki reputasi yang sangat baik di dunia.
Apakah ketiga tokoh internasional itu akan mendapat gaji dari penunjukkan menjadi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru?
Dengan gaya berkelakar Presiden Jokowi menjawab Indonesia tak akan sanggup kalau membayar gaji mereka.
————————————————-
Sentimen Covid-19, tak Pengaruhi Rencana IKN
KALTIM TV: Tak ada yang berubah. Di tengah kesibukan negara melakukan langkah-langkah penyelamatan, agar virus Korona tak meluas menjangkiti warga, rencana pembangunan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur tak berubah sama sekali.
Diakui, ada kesibukan presiden dengan para menterinya dalam hal virus korona, mereka konsentrasi agar tak banyak jatuh korban jiwa, sehingga pembicaraan mengenai rencana pemindahan ibu kota kalah trend dengan bencana covid-19.
Menurut Jodi Mahardi, juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, persiapan pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur dipastikan terus berjalan.
Jodi menyebut dengan kata; Saat ini pemindahan ibu kota masih on track. Kantor Menko Kemaritiman dan Investasi terus mematangkan skenario yang sudah tersesun dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Juga berkomunikasi dengan investor dan mitra join venture.
Pekan lalu, juru bicara Kantor Staf Kepresidenan Fajroel Rachman juga mengutarakan tak adanya perubahan rencana soal perpindahan ibu kota baru. Diakuinya saat ini ada wabah Covid-19, namun hal itu tak banyak memberi pengaruh terhadap rencana pemerintah bahwa pembangunannya sudah dimulai tahun 2020 dan pada 2024 sudah ada pemindahan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga mengakui pihaknya sedang menyiapkan penyusunan desain urban yang ditargetkan tuntas pada medio tahun 2020. #
Comments are closed.