SANGATTA, beritakaltim.co – Pemutusan rantai penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19) tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Namun keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan, termasuk dunia usaha.
Untuk itu, Badan Pelaksana Forum MSH-CSR Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melaksanakan rapat koordinasi dengan dunia usaha melalui Video Conference (Vicon) yang dihadiri oleh pimpinan perusahaan. Rapat, Senin (20/4/2020) di ruang Vicon Diskominfo, Perstik Kutim, Forum MSH-CSR Kutim yang dipimpin Wakil Bupati H Kasmidi Bulang selaku Ketua CSR Kutim melakukan rakor bersama dengan 16 perusahaan tambang yang ada di Kutim.
Hadir juga Bupati Kutim H Ismunandar yang juga selaku Ketua Gugus Penangan Covid-19, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Dandim 0909/SGT Letkol Czi Pabate, Danlanal Sangatta Letkol Laut Osben Alibos Naibaho, Kepala Kejaksaan Negeri Kutim Setiyowati serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkupi Pemkab Kutim.
Dalam rapat koordinasi yang berjalan hampir tiga jam, Bupati dan Wakil Bupati Kutim menanyakan terkait program dari masing-masing perusahaan dalam penanganan Covid-19. Baik program internal (untuk karyawan) maupun eksternal, baik ke masyarakat terdampak Covid-19)l maupun kepada tenaga medis di wilayah operasi masing-masing. Rata-rata perusahaan telah membentuk tim di perusahaan masing-masing dalam penanganan Covid-19 ini.
Salah satu perusahaan PT. KPC yang disampaikan GM ESD PT KPC Wawan Setiawan, pihaknya telah mengalokasikan milyaran rupiah untuk penanganan Covid. KPC membuat proyeksi jadwal penanganan Covid-19 hingga bulan Juli mendatang.
“Yang kita alokasikan Alat Pelindung Diri (APD) 300 pcs untuk tenaga medis serta 8.000 rapid test (untuk eksternal) yang masih dalam proses pemesanan. Di samping untuk internal kami membagikan masker kain (3 pcs) yang bisa dicuci untuk karyawan. Apabila tidak memakai diminta untuk pulang, menyediakan tempat cuci tangan, pemberlakuan jaga jarak di dalam bus, pengecekan suhu sebelum kerja. Telah mengeluarkan memo agar tidak ada yang keluar Kutim apabila cuti, menyediakan ruang isolasi apabila ada yang mengalami gejala-gejala. Kemudian untuk tetap ada THR akan dilakukan 14 hari sebelum hari raya Idul Fitri”.
Perusahaan tambng yang mengikuti Vicon diantaranya, PT KPC, PT PAMA Persada Nusantara Sangatta site KPC, PT PAMA Persada Nusantara Bengalon Site KPC, PT Thiess Contraktor Indonesia site KPC.
Kemudian PT Darma Henwa site KPC, PT United Tractor site KPC, PT Hexindo site KPC, PT Indominco Mandiri, PT PAMA Persada Nusantara site Indomico, PT Trust site Indominco.
Ada juga PT Ganda Alam Makmur, PT Indexim Cualindo, PT Kalimantan Prima Persada site Indexim, PT Tambang Damai, PT Perkasa Inakakerta dan T Kobexindo Limestone.
Diakhir rapat tersebut Wabup mengatakan, tujuan Rakor tersebut sesuai dengan intruksi Presiden “Mari bersama gotong royong memutuskan mata rantai Covid-19, lewat program APBD dan swasta,” kata Wakil Bupati.
“Kita tidak ingin dampak dari Covid ini ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Kita tidak mau masyarakat kita sudah susah tambah susah lagi. Jika ada program – program sosial dari perusahaan tolong segera disampaikan ke tim gugus supaya bisa terkoordinasi dengan baik. Selanjut THR sudah kita dengarkan paling lambat 14 hari sebelum hari Raya sudah terbayarkan untuk karyawan, khususnya karyawan tambang,” ungkap Kasmidi Bulang.
Sementara itu, sebagai penutup Bupati Kutim H Ismunandar mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang akan tetap memberikan THR bagi karyawannya dan tidak melakukan PHK.
“Sebentar lagi akan meluncurkan aplikasi online, agar para pedagang asongan dan pedagang kaki lima bisa menjajakan dagangan diaplikasi tersebut nantinya. Dengan jumlah karyawan tambang yang di Kutim ini 30 ribu lebih ini, diharapkan bisa menjadi peluang bagi para pedagang untuk menjual dagangan lewat aplikasi online yang akan bekerja sama dengan asosiasi pedagang kaki lima. Termasuk jualan di pasar Ramadhan, bisa melalui aplikasi yang bisa diantarkan nantinya. Sehingga tidak perlu keluar rumah untuk belanja kebutuhan pangan,” ungkap Ismu.
Orang nomor satu di Pemkab Kutim ini berharap di tengah pandemi Covid-19 peredaran uang masih bisa tetap berjalan. Belanja, tetap namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Untuk diketahui Rakoor selanjut juga akan diadakan dengan perusahaan-perushaan perkebunan dan Kehutanan yang ada di Kutim.(Hms15)
Comments are closed.