SAMARINDA, beritakaltim.co- Peningkatan kasus Covid-19 di Kaltim sudah berada dalam bahaya. Tapi imbauan pemerintah untuk disiplin physical distancing hanya didengar, tapi tidak dipatuhi. Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak, pemerintah perlu menempuh cara lain agar kedisplinan dipastikan benar-benar dilaksanakan.
“Jadi imbauan pemerintah kelihatan hanya didengar saja. Masih banyak warga yang tidak mematuhi, dengan melakukan kegiatan di luar rumah, berkumpul-kumpul. Saya kira ini menjadi perthatian kita bersama, karena penyebaran virus di Kaltim terlihat dari data semakin cepat,” ucap Andi M Ishak dalam teleconference dengan Wartawan, Minggu (26/4/2020).
Pertambahan jumlah pasien positif di Kaltim semakin cepat. Dalam sepuluh hari terakhir terjadi peningkatan jumlah pasien positif hingga 100 persen.
Update terbaru per hari Minggu, 26 April 2020, menurut data resmi Dinkes Kaltim, terjadi penambahan 8 kasus positif baru. Dengan pertambahan itu, saat ini di Kaltim mencatat jumlah pasien positif sebanyak 105 kasus dengan 11 diantaranya sembuh dan 1 meninggal dunia.
Dari 8 kasus baru pasien positif, semuanya adalah punya riwayat perjalanan kegiatan keagamaan Ijtima Ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
“Semuanya. Atau penambahan 8 kasus positif virus Korona adalah peserta dari kluster Gowa,” ucap Andi M Ishak.
Sebaran dari 8 pasien positif baru itu, masing-masing 1 dari Kutai Barat, 1 dari Kutai Timur, 1 dari Kabupaten Paser dan 5 dari Kota Samarinda.
“Jadi ini membutuhkan kerjasama semua pihak. Perlu ada ketegasan bagaimana agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Karena saat ini semakin banyak warga yang kemungkinan sudah tertular, tapi merasa tetap sehat,” ujarnya. #
Wartawan : le
Comments are closed.