SAMARINDA, beritakaltim.co- Di Kota Samarinda, pasien positif yang masih berada dalam perawatan di ruang isolasi tinggal 11 orang. Tapi, saat ini yang sedang menunggu hasil tes swab spesimen di laboratorium ada 530 orang. Ini jumlah terbesar di seluruh Kalimantan Timur.
Meledaknya jumlah spesimen yang dibawa ke laboratorium, setelah Pemkot Samarinda melakukan rapid tes dan swab secara massal dalam beberapa hari terakhir. Rapid tes massal itu kemudian dibawa ke laboratorium untuk diketahui apakah hasil tes terkonfirmasi positif atau negatif.
Pemkot Samarinda melakukan tes massal secara acak di tempat-tempat keramaian seperti pasar. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan data; apakah ada warga yang terpapar virus korona dari hasil penularan antar warga.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak, berkali-kali mewanti-wanti Pemkot Samarinda dan kepala daerah lainnya untuk berhati-hati dalam menempuh kebijakan pelonggaran atas kebijakan social distancing. Sebab, masih ditemukan pasien positif terpapar virus dari hasil tes yang spesimennya masih di laboratorium.
Andi M Ishak juga menyajikan data bahwa dari hasil penilaian Bappenas, angka reproduksi ( virus Korona di kabupaten dan kota di Kaltim masih di atas 1 atau istilahnya R1. Padahal untuk melakukan pelonggaran syarat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) harus R di bawah 1.
Pasar termasuk kawasan yang dianggap rawan menjadi kluster penularan virus Korona. Menurut Andi M Ishak, ketika dilakukan pelonggaran New Normal atau peradaban baru dalam situasi normal yang baru, pengelola pasar wajib menyediakan fasilitas – fasilitas protokol kesehatan.
“Pedagang dan pengunjung harus memakai masker dan penyediaan sarana cuci tangan yang cukup banyak,” ujar Andi M Ishak.
Sementara update penanganan covid-19 di Kalimantan Timur per 14 Juni 2020, untuk pasien baru terkonfirmasi positif bertambah dua orang. Semuanya dari Balikpapan, yakni dengan kode BPN 98, seorang laki-laki 35 tahun, karyawan swasta yang merupakan kasus OTG (orang tanpa gejala). Pasien adalah pelaku perjalanan dari Bone yang akan kembali bekerja di Balikpapan. Pasien saat ini dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
Kasus baru kedua dengan kode BPN 99, seorang laki-laki 57 tahun, merupakan kasus OTG yang ditetapkan oleh DPJP dan Dinkes Balikpapan. Saat ini pasien dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.
Selain ada pertambahan 2 pasien terkonfirmasi positif, tim gugus tugas Kaltim juga mengumumkan adanya 12 pasien yang semulai dinyatakan positif dinyatakan sembuh. Pasien yang dinyatakan sembuh terbesar dari Berau, yakni 8 orang yang semuanya mendapat penularan dari kluster Gowa Sulawesi Selatan.
Kemudian yang dinyatakan sembuh lainnya dari Kutai Barat 1 orang yaitu dengan kode KBR 23, Kutai Kartanegara 1 orang (KKR46) dan Balikpapan 2 kasus (BPN 64 dan BPN 67). # le
Update penanganan pasien covid-19 Kalimantan Timur, sebagai berikut;
[gview file=”https://beritakaltim.site/wp-content/uploads/2020/06/PR-89-tanggal-14-Juni-pukul-12.00.pdf”]
Comments are closed.