BeritaKaltim.Co

Cerita Tyo, Begini Rasanya Jadi “Tertuduh” Positif Covid-19

SAMARINDA, beritakaltim.co- Beginilah cerita Anggota Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono atau akrab disapa Tyo tentang pengalamannya sebagai ‘tertuduh’ orang terpapar virus Korona.

Cerita awalnya adalah, test swab secara massal di DPRD Kaltim pada 21 Juli 2020. Tindakan itu sebagai antisipasi, lantaran Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi terdeteksi terinfeksi virus Korona dan punya jejak mengadakan rapat dengan DPRD Kaltim.

Satu minggu sebelum swab massal diadakan, Tyo juga sudah melakukan rapid test di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dengan hasil nonreaktif.

“Padahal waktu itu saya lagi sakit demam, karena penyakit lambung. Tapi sudah saya share, hasilnya nonreaktif,” ujar Tyo.

Nah, pas test swab massal itu, cerita Tyo, pada hari Minggu 26 Juli dia dikontak telepon yang mengaku dari petugas dari Kesehatan Samarinda. Petugas itu bertanya kepada dia;

“Bang, kondisi Abang bagaimana? Apakah baik-baik saja? Saya jawab, iya kondisi saya baik-baik saja. Saya tidak ada masalah,” tutur Tyo saat menggelar jumpa wartawan di Angkringan Wijaya Kesuma, Selasa, 28 Juli 2020.

Saat dikontak telepon itu, posisi Tyo ada di Balikpapan. Rencananya dia menghadiri Musda Partai Golkar, namun akhirnya acaranya dibatalkan. Dari si penelpon dia menerima kabar kalau hasil test swab terhadap dirinya terkonfirmasi positif dan dia disarankan pulang dan menjalankan isolasi mandiri.

“Saya berusaha tenang, ya tapi was-was jugalah. Lalu saya berinisiatif melakukan swab mandiri di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). Hari Minggu, 26 Juli 2020, sekitar pukul 2 siang,” ungkap Tyo.

Usai melakukan tes swab, dirinya taat mengikuti anjuran petugas kesehatan untuk melakukan isolasi mandiri.

“Setelah swab itu saya langsung pulang. Saya tinggal di rumah saya yang belakang dan melakukan karantina mandiri,” aku Tyo.

Karena tidak ada dokter yang mendampingi atau penjemputan dari tim medis, maka dirinya langsung meminta bantuan Direktur Rumah Sakit Pertamina Balikpapan dr Khairuddin dan Direktur RSUD AWS Samarinda dr David Masjhoer.

“Terimakasih kepada dr David dan dr Khairuddin. Mereka sangat membantu dan menyarankan agar saya banyak istirahat dan mengonsumsi vitamin yang cukup,” kata politikus muda Partai Golkar, sekaligus Ketua AMPG Kaltim itu.

Lebih melegakan lagi kata Tyo, mereka juga memberitahukan mekanisme yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, bahwa jika dalam 10 hari tidak ada keluhan atau tidak ada gejala klinis, maka pasien positif dianggap sembuh.

“Syukur alhamdulillah, pada Selasa, 28 Juli 2020 hasil tertulis swab di Balikpapan keluar dan hasilnya negatif,” tegas Tyo seraya menunjukkan lembaran kertas hasil swab RSPB yang menyatakan hasil negatif.

Hasil negatif Covid-19 untuk Nidya Listiyono itu tertuang dalam laporan laboratorium klinik RSPB dengan nomor registrasi R072018944 dan nomor MR/Lab R20073040 tertanggal 28 Juli 2020.

Tyo juga tidak ingin ada perdebatan soal hasil berbeda dari dua lab berbeda. Hal yang bisa dijelaskan, kata Tyo, bahwa hasil positif pada Minggu 26 Juli dari hasil uji swab 21 Juli, bisa jadi berhubungan erat dengan kondisi tubuhnya saat melakukan uji swab mandiri pada 26 Juli.

“Mungkin tanggal 21 Juli saya positif, tapi tanggal 22 Juli ketika imun saya kuat lagi, bisa jadi hasil swabnya negatif. Ini yang saya alami, karena saya tidak ada keluhan apa-apa,” yakin Tyo.

Dia juga tidak mau berspekulasi bahwa apa yang terjadi terhadap dirinya itu semacam konspirasi untuk menjatuhkan nama baiknya atau sekadar berita bohong atau hoaks. Dia mengajak semua pihak untuk berpikir positif dan berprasangka baik.

Sebab baginya, Covid bukanlah penyakit memalukan dan bukan aib, sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan.

Tyo justru sangat berterimakasih telah diinformasikan terpapar Covid-19, sehingga dirinya bisa segera melakukan tindakan-tindakan preventif. Sebagai wakil rakyat Ia juga harus memberi contoh yang baik, bahwa kita harus selalu taat protokol kesehatan.

“Saya juga harus berterimakasih karena pada Senin siangnya ada tim kesehatan Samarinda yang datang ke rumah untuk bantu swab keluarga saya,” ungkap Tyo.

Yang jelas kata dia, Covid-19 adalah musuh bersama. Meski tidak perlu takut dan was-was, namun masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak sama sekali meremehkan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.

“Saya ingin berterimakasih kepada para tenaga medis baik Dinas Kesehatan Kota maupun Dinas Kesehatan Kaltim dan semua pihak yang turut andil dalam penanganan pandemi ini dan juga kepada Sekwan DPRD Kaltim, Ibu Nunung berserta jajarannya. Kita tidak boleh anggap enteng Covid, karena Covid musuh kita bersama,” pungkas Tyo. #

Wartawan : Hardin

Comments are closed.