BeritaKaltim.Co

Filipina Lockdown ke-2, Warga Tertular Virus Tembus 100 Ribu

BERITAKALTIM.CO- Pandemi Covid-19 di Filipina diberitakan “menggila” lagi. Di negeri berpenduduk 110.878.400 (data Agustus 2020 dari wikipedia) itu, total warga tertular virus Korona menembus 100 ribu. Bandingkan dengan Indonesia yang berpenduduk 270 juta, menurut update Satgas Covid-19 tanggal 2 Agustus 2020, terjadi 111.455 Kasus.

Mengalami trend peningkatan itu, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memerintahkan pemberlakuan kembali lockdown ketat di ibu kota Manila dan sekitarnya. Lockdown ketat ini akan kembali diterapkan selama dua pekan, mulai Selasa (4/8/2020) waktu setempat.

Juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, menuturkan bahwa lockdown lebih ketat atau yang disebut ‘Modified Enhanced Community Quarantine’ (MECQ) akan diterapkan di Metro Manila dan provinsi sekitarnya, seperti Laguna, Caviet, Rizal dan Bulacan.

Saat ini Manila berada dalam status Karantina Masyarakat Umum yang tidak terlalu membatasi pergerakan warga. Roque menyatakan bahwa lockdown lebih ketat akan diberlakukan hingga 18 Agustus mendatang.

Transportasi umum di area Manila dan sekitarnya akan dihentikan sementara dan hanya perjalanan esensial yang diperbolehkan. Sejumlah aktivitas bisnis juga akan ditutup sementara selama lockdown lebih ketat diberlakukan di Manila dan sekitarnya.

Otoritas Filipina berniat untuk kembali membatasi pergerakan warga, dengan surat izin bekerja dan surat jalan saat karantina diperlukan bagi mereka yang beraktivitas di luar rumah selama lockdown diterapkan. Diketahui bahwa area Metro Manila dihuni oleh lebih dari 12 juta jiwa, yang akan terkena dampak dari lockdown lebih ketat ini.

Keputusan untuk memberlakukan kembali lockdown lebih ketat ini diambil Duterte setelah nyaris 100 organisasi medis menggelar konferensi pers virtual, yang tergolong langka, pada Sabtu (1/8) waktu setempat untuk memperingatkan bahwa sistem kesehatan kewalahan oleh lonjakan kasus Korona.

Diperingatkan juga bahwa sistem kesehatan bisa kolaps jika pekerja medis jatuh sakit atau mengundurkan diri karena kelelahan dan ketakutan.

Organisasi-organisasi yang mewakili sekitar 80 ribu dokter dan 1 juta perawat di Filipina itu menyebut Filipina telah kalah dalam peperangan melawan virus Korona. Mereka menyerukan pemberlakuan lockdown yang lebih ketat agar para pekerja medis bisa memiliki ‘time out’.

“Saya mendengar Anda semua. Jangan hilang harapan. Kami sadar bahwa Anda lelah,” ucap Duterte pada Minggu (2/8) waktu setempat, saat menanggapi seruan para pekerja medis tersebut.

Total 103.185 kasus Korona kini tercatat di wilayah Filipina, dengan 2.059 kematian. Angka tersebut tercatat sebagai total kasus Korona tertinggi kedua di kawasan Asia Tenggara, setelah Indonesia. #l

Comments are closed.