BERITAKALTIM.CO- Nasib puluhan pekerja perusahaan PT Pulau Baru Mandiri di Samarinda belum juga ada penyelesaian. Ini terungkap dari laporan Serikat Buruh Borneo Indonesia yang memfasilitasi perjuangan para pekerja menuntut hak-hak mereka.
Aksi unjukrasa dan mogok kerja para pekerja perusahaan sembako PT Pulau Baru Mandiri yang berkantor di Kawasan Pergudangan Nusantara Jalan Teuku Umar Samarinda, pekan lalu, belum juga membuahkan hasil. Pertemuan dengan pihak manajemen yang semula dijadwalkan usai aksi digelar, tidak juga menyelesaikan masalahnya,
Akhirnya para pekerja menyerahkan perjuangan mereka kepada organisasi Serikat Buruh Boreno Indonesia. Setidaknya ada 6 isu yang menjadi landasan tuntutan para buruh. Pertama soal kurang upah, masalah BPJS, standar upah minimum, tunjangan jabatan dan kebebasan berorganisasi buruh serta tidak diakomodirnya keinginan buruh agar para karyawan mendapat BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari pemerintah.
“Kita sudah menghitung apa yang menjadi kewajiban perusahaan kepada karyawan. Untuk satu karyawan saja ada mencapai Rp60 juta. Ini ada seratusan karyawan,” kata Nason Nadeak, Ketua Umum SBBI.
Belum ada tanggapan dari perusahaan. Namun kuat dugaan perusahaan sedang mengalami masalah keuangan akibat dampak dari Pandemi Covid-19. Upaya mediasi sudah juga dilakukan, hanya saja belum ada jalan tengah mengatasi persoalan.
Menurut Nason Nadeak, sumber masalah awal adalah sikap perusahaan yang tidak merespon kebutuhan karyawan ketika mengusulkan agar mendapat BLT (bantuan langsung tunai) dari pemerintah dalam program jaring pengaman sosial masa pandemi Covid-19.
“Karyawan usul kepada perusahaan agar mereka diikutkan dalam program BLT pemerintah. Karena ada program pemerintah pusat membantu pekerja terdampak covid-19. Tapi perusahaan malah menolak, bahwa itu tidak perlu. Ini membuat kecewa karyawan,” kata Nason Nadeak SH, Ketua SBSI Kaltim.
Para pekerja berharap, pada masa pandemi covid-19 perusahaan merespon tuntutan dengan memberikan hak-hak mereka. #
Sumber: Kaltim TV | Hardin
Comments are closed.