BERITAKALTIM.CO- Dua daerah di Kaltim, Balikpapan dan Kutai Kartanegara, menjadi kawasan zona merah terparah dalam jumlah kasus aktif virus Korona. Sampai dengan Rabu, 20 Januari 2021, Satgas Covid-19 Kaltim mencatat ada 1.543 kasus terkonfirmasi positif di Balikpapan dan sebanyak 1.236 di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Peningkatan kasus aktif membuat kedua daerah itu mulai kewalahan menangani pasien terkonfirmasi positif yang memerlukan perawatan rumah sakit. Menurut Rizal Effendi, Wali Kota Balikpapan yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan, dari 11 rumah sakit dengan 459 tempat tidur di kota itu tinggal tersisa 36 tempat tidur pada 19 Januari kemarin.
“Begitu juga dengan ruang ICU. Dari 37 tempat tidur, sudah terisi 33. Dan sisanya itu dicadangkan untuk bayi dan anak-anak,” ucap Rizal Effendi.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara, dua tempat disiapkan untuk menampung pasien terkonfirmasi positif yang memerlukan perawatan ruang isolasi, yaitu di Wisma Atlet Tenggarong Seberang dan RS AM Parikesit. Kedua tempat ini juga dikabarkan sudah nyaris penuh.
Selain terjadi pelonjakan jumlah pasien di Balikpapan dan Kutai Kartanegara, peningkatan kasus aktif juga terjadi di Kota Samarinda ada 686 pasien, menyusul Bontang 658 kasus dan Kutai Barat 629 kasus. Data mengejutkan datang dari Kabupaten Mahakam Ulu, di mana pada hari yang sama terdapat 154 kasus aktif. Padahal, pemerintah daerah Mahulu sangat ketat dalam menjaga arus keluar masuk warga ke daerahnya.
Gubernur Kaltim Isran Noor menyebutkan, kondisi daerah yang dipimpinnya sekarang seluruhnya berada dalam zona merah. Gubernur juga sangat terkejut dengan Kabupaten Mahakam Ulu, karena daerah itu berada paling ujung Kaltim dan masih sulit dijangkau.
Secara kumulatif, jumlah warga terpapar virus Korona di Kaltim kini 34.972 kasus dengan pasien sembuhnya sebanyak 28.242 kasus. Sementara jumlah pasien terkonfirmasi positif meninggal dunia ada 901 orang dan kasus aktif yang masih dirawat 5.829 pasien. #
Wartawan: Charle
Comments are closed.