BeritaKaltim.Co

Tanah Berdarah di Palaran

BERITAKALTIM.CO- Dua kelompok mengklaim sebagai pemilik lahan yang luasnya ratusan hektare di RT 1 Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Palaran, Samarinda. Lima tahun saling bersitegang, akhirnya pecah bentrokan berdarah yang membuat satu orang tewas dan 6 orang terluka karena senjata tajam dan tembakan senjata api jenis penabur.

Informasi yang diperoleh beritakaltim menyebutkan, dua kelompok itu adalah masyarakat sekitar dengan lawannya kelompok masyarakat adat. Dua-duanya sudah lama bersitegang dengan ngotot mengklaim tanah-tanah di sana milik mereka. Masyarakat sekitar diantaranya mengakui memiliki surat-surat tanah berupa segel atau SPPT (Surat Pernyataan Penguasaan Tanah), tapi kelompok lainnya mengklaim tanah itu merupakan tanah adat.

Pecahnya bentrokan terjadi Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 10.00 Wita. Waktu itu situasi sudah mulai panas karena diperoleh kabar salah satu kelompok akan datang menguasai tanah di sana.

Kabar itu membuat warga setempat yang juga mengklaim tanah itu milik mereka berdatangan untuk berjaga-jaga. Ternyata, isu kedatangan kelompok itu benar adanya sehingga bentrok tidak terhindarkan lagi.

Bentrok dengan senjata tajam dengan cepat terjadi. Kemudian ada oknum warga yang menggunakan senjata api jenis penabur dan menembakannya. Alhasil, akibat tembakan senjata api dengan peluru bulat besi itu membuat 6 orang terluka. Satu orang bernama Burhanuddin langsung tersungkur setelah terkena sabetan senjata tajam di lehernya.

Lokasi lahan yang menjadi objek sengketa itu terletak di dekat Jalan Tol Samarinda-Balikpapan. Lantaran sudah ada jalan tol, tanah di sana langsung ‘memikat’ harganya.

Polisi dan aparat TNI bersama unsur desa sudah turun berusaha menenangkan warga. Korban yang terluka langsung dilarikan ke Rumah Sakit IA Moeis, sedangkan jasad Burhanuddin berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.00 Wita. Tidak ada yang berani mengutak-atik mayat sebelum petugas polisi datang.

Kapolsek Palaran AKP Roganda membenarkan peristiwa itu dan pihaknya melakukan pengusutan. Motif betrokan antarkelompok itu adalah soal lahan. Sementara Camat Palaran, Suwarso meminta masyarakat bersikap tenang dan menyerahkan penangangan kasus berdarah itu kepada kepolisian. #

Wartawan: le

Comments are closed.