BeritaKaltim.Co

Ngerik, Hanya Berpapasan, Bisa Kena Covid Varian Delta!

BERITAKALTIM.CO – Jangan main-main dengan COVID19. Virus ini ternyata mampu bermutasi menjadi lebih ‘sangar’. Varian Delta, menjadi nama baru yang semakin berbahaya. Sangat mudah menular. hanya dengan berpapasan!

Tracing di Australia pada kasus yang terjadi di salah satu pusat perbelanjaan South Wales, menunjukkan hasil mencengangkan kecepatan penularan varian Delta. Hal ini kemudian ditanggapi oleh Ketua Satgas IDI Prof Zubairi Djoerban yang menyebut transmisi cepat varian Delta bukan candaan semata.

Dalam cuitan di akun Twitter pribadi miliknya, Prof Zubairi mengatakan kecepatan transmisi varian Delta sudah menjadi perhatian khusus para ahli, terutama kejadiannya tak hanya terjadi sekali di Australia.

“Makanya pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik,” tulisnya.

Transmisi kontak sekilas juga didukung pernyataan beberapa ahli temasuk ahli epidemiologi dunia Eric Feighl-Ding.Ahli virologi Universitas Griffith, Lara Herrero, mengatakan dalam momen transmisi yang terekam di CCTV, virus didapati bisa bertahan di udara cukup lama sehingga seseorang bisa menghirupnya dan kemudian terinfeksi.

“Secara global, varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar masih bisa bekerja melawan varian Delta ini,” pungkas Prof Zubairi.

Varian Delta awalnya ditemukan di India kini telah menyebar di seluruh dunia, salah satunya Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan varian tersebut terdeteksi di lebih dari 80 negara dan terus bermutasi saat menyebar.

Selama pandemi, ahli di seluruh dunia telah memperingatkan bahwa gejala utama COVID-19 adalah demam, batuk terus-menerus, dan kehilangan rasa atau penciuman dengan beberapa variasi dan tambahan lainnya.

Sementara itu gangguan pendengaran, gangguan lambung yang parah, dan pembekuan darah yang mengarah ke gangren, gejala yang biasanya tidak terlihat pada pasien Covid, telah dikaitkan oleh dokter di India dengan varian Delta.Daftar gejala terbaru CDC, termasuk kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, dan diare sebagai kemungkinan gejala infeksi.

“Tahun lalu, kami pikir kami telah belajar tentang musuh baru kami, tetapi itu berubah. Virus ini telah menjadi sangat, sangat tidak terduga,” kata salah satu dokter di India, Abdul Ghafur, kepada Bloomberg.

Sakit perut, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, gangguan pendengaran, dan nyeri sendi adalah beberapa penyakit yang dialami pasien COVID-19, menurut enam dokter yang merawat pasien di seluruh India.

Bagaimana mencegah varian Delta? Kuncinya tetap disiplin dalam protokol kesehatan jadi kunci untuk mencegah virus Corona, juga varian Delta. Selain itu kurangi kumpul-kumpul, jika memungkinkan pakai masker dobel, dan lakukan vaksinasi segera. Vaksinasi bisa mencegah penularan dan jika tertular, kebanyakan pasien hanya mengalami gejala ringan. (*)

 

Comments are closed.