BERITAKALTIM.CO- Pandemi covid-19 belum berlalu, segala kebijakan telah diterapkan untuk menekan angka terkonfirmasi positif. Ratusan miliyar anggaran telah digelontorkan tetapi hasil yang didapat tak berbanding lurus.
Jumlah terkonfirmasi positif tetap saja meningkat dan menyasar semua kalangan baik usia renta, anak muda hingga bayi dan balita.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle menanggapi permasalahan ini. Adanya pemberlakuan pengetatan akan berdampak roda perekonomian.
Sabaruddin mengatakan, masyarakat jenuh dengan keadaan seperti ini berharap agar pemerintah berdamai dengan covid-19, di seperti kutipan dari pemerintah Singapura yang mengatakan agar berdamai dengan Covid-19.
“Ya udah anggap aja Covid ini flu-flu biasalah. Kita hanya bisa menyadari memproteksi diri kita prokes itu harus kita jalankan,” ucapnya, kamis (1/7/2021).
Sabaruddin menjelaskan, Pemkot Balikpapan telah mengeluarkan anggaran penanganan Covid-19 cukup besar namun masalahnya tetap tak terselesaikan. Dirinya menganjurkan lebih baik alat pendeteksi Covid-19 agar dikurangi saja dan pemerintah juga tidak perlu menyampaikan jumlah terpapar Covid-19 lagi.
“Banyak anggaran itu habis terkikis oleh Covid semua. Kita sudah dua tahun lebih, yaudahlah kalau mau mengurangi angka Covid ini kurangi rapid test, PCR itu. Cuekin aja Covid ini kita fokus ke depan. Jaga protokol kesehatan sudah,” jelasnya.
Sabaruddin juga menyampaikan bahwa penanganan Covid-19 itu memang perlu dilakukan demi kesehatan masyarakat Balikpapan, tetapi anggaran yang diajukan dan digelontorkan Pemkot Balikpapan juga tak bisa ditolak dan harus dipertanggung jawabkan.
“Mau sampai kapan, kalau sudah bicara namanya Covid ini sudah capek kita mengomentari. Anggaran yang digelontorkan itu tolong pertanggung jawabannya paling tidak angka itu menurun,” jelasnya. #
Wartawan: Thina
Comments are closed.