BeritaKaltim.Co

Maaf, IGD RSUD AWS Tidak Menerima & Melayani Pasien, Eh Ternyata..

BERITAKALTIM.CO – Ditengah meningkatnya kasus COVID-19 dan sangat dibutuhkannya penanganan oleh fasilitas kesehatan, postingan yang beredar luas di media sosial ini, bikin kaget.

Nampak foto yang menunjukkan spanduk yang terpampang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD AW Sjahranie (AWS) Samarinda. Tulisannya tegas; “MOHON MAAF UNTUK SEMENTARA IGD RSUD AWS TIDAK MENERIMA DAN MELAYANI PASIEN DIKARENAKAN PENUH. TERIMA KASIH. TTD Manajemen”.

Sontak saja postingan itu mengundang respons ribuan netizen. Kebanyakan menunjukkan kekhawatiran terkait nasib penanganan pasien COVID-19. Pertanyaan utama muncul. Benarkah begitu?

“Tidak betul IGD penuh, Itu hanya persiapan, karena kecenderungan pasien yang memang mengalami peningkatan,” ungkap Direktur RSUD AW Sjahranie Samarinda David Harjadi Mashoer, Senin (5/7/2021) sore tadi.

Jawaban ini senada dengan pesan whatsapp (WA) yang juga tersebar dibeberapa rekan media. Begini isinya; Assalamualaikum wr.wb Terkait beredarnya foto dimedia sosial terkait penutupan igd RSUD AWS, banner yang terpasang tersebut tidak benar, karena banner tersebut kita siapkan jika sewaktu-waktu IGD diharuskan tutup, dikarenakan BOR saat ini mencapai 91%.

Oleh karena itu.. mari kita perketat dan disiplin protokol kesehatan, kami pihak RSUD AWS menghimbau seluruh masyarakat Kalimantan Timur khususnya Samarinda untuk tetap waspada demi menghindari peningkatan jumlah pasien covid 19. Wassalam, Salam sehat – Ka instalasi humas & Pkrs – dr. Arysia Andhina. Demikian isi pesan itu.

Jika merunut pada trend peningkatan kasus COVID-19 di Samarinda, dan andai program PPKM darurat tak berjalan baik, bisa jadi spanduk itu, betul-betul digunakan.

“Sewaktu-waktu AWS sudah tak lagi sanggup menangani pasien yang membeludak, barulah spanduk tersebut dipasang,” katanya.

Dijelaskannya, IGD RSUD AWS saat ini masih dapat digunakan. Dengan total pasien yang bisa ditangani sekaligus, 30 orang.

“IGD bukan untuk merawat pasien. Tetapi menjadi transit pasien sebelum dirawat. Memang betul, mobilitas pasien di IGD cukup tinggi,” tambahnya.

Aktifitas tinggi di IGD itu juga tergambar dari proses penanganan lanjutannya.

Angka Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian ranjang pasien di RSUD AWS sudah berada di angka 91 persen. Artinya, dari total 88 tempat tidur perawatan khusus Covid-19, menyisakan 8 tempat tidur saja.

RSUD AWS juga sudah mengantisipasi jika terjadi peningkatan BOR. Kapasitas tempat tidur, bisa dimaksimalkan hingga 110. Sebelumnya jumlah 88 itu, sudah mengalami penambahan dari 61 tempat tidur. (*)

Comments are closed.