BeritaKaltim.Co

Waspada! Kaltim Bisa Jadi Pintu Masuk Varian Delta

BERITAKALTIM.CO – Jangan main-main dengan virus Corona. Terutama varian Delta yang mulai mengacak-ngacak republik ini layaknya ‘terminator’ hanya dalam waktu singkat.

Mulai merebak di Jakarta, varian Delta yang pertama kali ditemukan di India ini, disebut jadi penyebab lonjakan kasus COVID-19 yang kini mulai menyebar se-Indonesia.

Data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 nasional memastikan, 90 persen kasus COVID-19 di DKI Jakarta adalah varian Delta.

Dalam rapat Kementerian Kesehatan bersama Komisi IX DPR RI, Senin (5/7/2021), muncul fakta mengkhawatirkan. Kalimantan Timur menjadi salah satu daerah paling diwaspadai masuknya varian Delta dari pulau Jawa.

“Segera lakukan pengetatan dan pengecekan dengan genome sequencing untuk melacak varian tersebut di beberapa daerah yang menjadi pintu masuk utama dari pulau Jawa,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Ia merinci, dua provinsi di Kalimantan yaitu Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, kemudian Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung menjadi provinsi yang sangat diwaspadai akan penyebaran varian yang mampu menular dalam hitungan detik ini.

Pintu masuk yang beragam, dan tingkat arus hilir mudik orang, disinyalir menjadi hal utama kewaspadaan pemerintah pada beberapa provinsi itu. Dengan akses potensial dari dan keluar Kaltim, jika tak dikendalikan, Indonesia Timur menjadi daerah selanjutnya yang ditembus varian ini.

“Pola penyebarannya perlu kita antisipasi dengan lebih hati-hati, apakah penyebaran Delta ini sudah sampai di sana. Belum diketahui,” imbuhnya.

Tanda-tandanya telah terlihat. Keterisian ranjang perawatan pasien Corona di RSUD AW Syahranie telah mencapai 90%. Kepadatan pasien juga terjadi di RS IA Moeis Samarinda.

Varian Delta awalnya ditemukan di Jakarta. menyusul Karawang, Madura, dan Bali. Seiring pergerakan dan mobilitas warga, dengan cepat penyebarannya menyebar masuk wilayah lain Pulau Jawa.

Antisipasi dilingkungan masing-masing mutlak dilakukan. Menghindari kerumunan dan mentaati protocol kesehatan (Prokes) tak bisa lagi diremehkan.

Jika tahun lalu penyebaran COVID-19 banyak berasal dari orang diluar lingkungan terdekat, kali situasinya berbeda. Kasus penyebaran justru banyak terjadi dari orang dalam lingkungan

“Mari bekerjasama memutus rantai penyebaran. Taati prokes, jangan lupakan masker,” pesannya. (*)

 

Comments are closed.