BERITAKALTIM.CO- Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) Provinsi Kaltim, Agustianur mengaku sedang “memutar” otak, mencari cara dan solusi agar bisa mendapatkan rekanan investor atau pihak ketiga yang bersedia mengelola Hotel Atlet yang ada di kawasan GOR Sempaja, Samarinda Utara agar menjadi sarana komersial yang bisa memberikan keuntungan bagi PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Dia pun mengaku sudah membuat rencana dan strategi khusus untuk mendapatkan rekanan yang bisa diajak kerjasama, dalam bentuk pihak ketiga untuk mengomersialkan hotel yang diakui saat ini terbengkalai dan mulai mengalami kerusakan diberbagai ruangan.
Sejumlah cara yang ditempuh oleh Kadispora, diantaranya melakukan roadshow ke beberapa pemain hotel dan pebisinis yang bisa mensulap gedung terbengkalai menjadi barang yang mewah dan komersial.

Dia juga sudah membuat sebundel proposal yang berpenampilan luks agar terlihat menarik. Proposal itu sudah didiskusikan dengan beberapa investor, bahkan kunjungan dan peninjauan secara detail fitur-fitur gedung perhotelan atlet itu juga sudah dilihat oleh calon investor.
Kesepakatan lebih jauh dalam hal bagi hasil bahkan sudah ada yang berani membahasnya. Sayangnya, seluruh rencana dan target itu sekarang terkendala lagi oleh pandemi covid-19. Diakuinya, saat ini investor hasil marketing Dispora Kaltim.
“Jadi jangan dikira kami tidak berpikir keras mengenai masa depan hotel itu. Ini tanggungjawab saya bos untuk memanfaatkannya dengan baik, agar memiliki azas manfaat bagi daerah,” kata Agustianur dengan nada semangat di ruang kerjanya, Kamis (8/7/2021).
Dalam proposal yang dia buat, hotel itu selain sebagai tempat menginap terlihat pada bagian lantai dasar dan beberapa tingkatan lantai lainnya akan disulap menjadi sebuah pusat bisnis dan perbelanjaan, yang mirip dengan mal-mal. Sehingga dalam proposal itu memang ada ruang yang menggambarkan stand restoran, perbelanjaan, arena taman bermain keluarga, kuliner dan venue penjualan produk UKM lainnya.
Bahkan beberapa sisi hotel itu juga nantinya akan disulap menjadi stand pameran, show dan pertunjukan musik dan budaya.
“Konsep ini menarik pihak ketiga untuk menggarapnya, tapi karena covid maka kita pelan-pelan membangkitkan minat calon investor itu kembali,”tambahnya.
Lebih jauh Agustianur juga mengatakan bahwa sebenarnya pihak ketiga yang mengelola hotel ini sudah ada yang deal, bahkan sudah mulai memasukkan menejemen dan uang jaminan senilai 5 persen dari harga keuntungan bagi hasil. Investor yang dimaksud adalah sebuah persero terbatas (namun Agustianur tak bersedia menyebut namanya). Perusahaan itu adalah milik Bakri Grup.
Sayangnya perusahaan itu tiba-tiba mundur tanpa ada penjeleasan detail yang disampaikan ke Dispora. Padahal menurut Agustianur, mereka sudah membuat sebuah nota kesepakatan kerja sama, jadi sebagai ganti rugi dan melanggar perjanjian dana jaminan sebesar 5 persen ditahan pihak Dispora.
Kondisi bangunan hotel atlet itu, disebutkan Agustinaur, baru sekitar tahun 2018 terlihat terbengkalai, sebab sebelum-sebelumnya beberapa kegiatan pentas olahraga nasional termasuk PON terakhir di Jawa Barat masih dimanfaatkan oleh atlet berlatih dan menginap saat TC (training center).
Bahkan di luar atlet pun masih sempat memamfaatkan hotel tersebut, seperti organisasi kemasyarakatan dan organisasi keagamaan, tercatat pernah memanfaatkan gedung yang memilki sekitar 400 kamar ini sebelum benar benar lumpuh saat ini.
Saat ini, agar tidak membebani penggunaan anggaran maintenance atau perawatan, Dispora Kaltim melakukan pemutusan akses jaringan PDAM dan listrik ke hotel itu. Namun untuk urusan kebersihan pihaknya masih mempekerjakan karyawan untuk menyapu dan menjaganya setiap saat. #
Wartawan: M. Sakir
Comments are closed.